Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,Hai teman-teman para pencari ilmu, Kembali lagi di Lazuare.com. Artikel kali ini, akan dibahas sebuah Kata dari Antonim, Sinonim dan Akronim yang dimulai dari Pengertian, Contoh Antonim, Sinonim dan Akronim. Apakah kamu tahu mengenai arti dari kata-kata tersebut? Simakalah penjelasan beserta contohnya dibawah ini.
Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, (baik itu bahasa lisan, tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontrak sosial. Bahasa juga dipandang sebagai cermin kepribadian seseorang karena bahasa diterjemahkan sebagai refleksi rasa, pikiran dan tingkah laku. Adakalanya seorang yang pandai dan penuh dengan ide-ide cemerlang harus terhenti hanya karena dia tidak bisa menyampaikan idenya dalam bahasa yang baik. Oleh karena itu seluruh ide, usulan, dan semua hasil karya pikiran tidak akan diketahui dan dievaluasi orang lain bila tidak dituangkan dalam bahasa yang baik.
Di pandang pentingnya bahasa dalam kehidupan kita maka penulis disini mencoba membahas beberapa istilah dan tatanan bahasa yang sering kita pakai dalam berkomunikasi ataupun yang kita tuangkan lewat sebuah tulisan atau kalimat, seperti sinonim, antonim, kata umum dan kata khusus yang merupakan unsur-unsur penting dalam sebuah bahasa.
Pengertian Antonim
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Antonim biasa disebut dengan lawan kata. Antonim merupakan kata-kata yang mempunyai makna saling berlawanan satu sama lain. Berikut adalah contoh kata-kata umum dengan antonimnya dan contoh kalimat yang berantonim.
Kata antonim terdiri dari “anti” atau “ant” yang berarti lawan ditambah akar kata “onim” atau “onuma” yang berarti nama; yaitu kata yang mengandung makna yang berkebalikan atau berlawanan dengan kata yang lain.
Ragam Antonim
Fromkin & Rodman (1983: 193) serta Heatherington (1980: 139-140) membedakan antonim menjadi lima macam yaitu antonim komplementer, antonim perbandingan (gradable), antonim relasional, antonim resiprokal, dan hiponim. Berikut penjelasannya:
1. Antonim Komplementer
Diantara antonim-antonim yang ada terdapat antonim yang berkomplementer, yaitu pasangan yang saling melengkapi. Yang satu tidaklah lengkap atau tidak sempurna bila tidak dibarengi oleh yang satu lagi.
Sebagai contoh, kata hidup berantonim dengan kata mati.
2. Antonim Gradable (perbandingan)
Suatu antonim dapat disebut sebagai antonim gradable apabila penegatifan suatu kata tidaklah bersinonim dengan kata yang lain. Sebagai contoh, seseorang yang tidak senang tidak perlu atau belum tentu sedih.
3. Antonim Relasional
Antonim yang memperlihatkan kesimetrisan dalam makna anggota pasangannya disebut antonim relasional, karena antara anggota pasangan antonim itu terdapat hubungan yang sangat erat.
4. Antonim Resiprokal
Ada pula sejenis antonim yang mengandung pasangan yang berlawanan atau bertentangan dalam makna tetapi juga secara fungsional berhubungan erat; hubungan itu justru hubungan timbal balik.Antonim seperti ini disebut antonim resiprokal. Contoh yang jelas adalah pasangan kata: membeli-menjual.
5. Hiponim
Hiponim merupakan suatu kata yang memiliki arti hierarkies (anggota dari kata yang lebih umum),atau yang biasa disebut dengan kata-kata yang terwakili maknanya oleh kata yang lebih umum.
Beberapa Contoh Hiponim :
Olah RagaHimponimnya : Basket.Voli,Senam
Kendaraan Hiponimnya : motor,mobil,sepeda
Film Hiponimnya : Horror, Action, Romantic, Comedy
Oposisi Makna
Menurut Chaer (1997: 27) antonim sering juga disebut dengan istilah oposisi makna, seperti pada uraian berikut ini:
1. Oposisi mutlak
Kata-kata yang memiliki pertentangan makna secra mutlak termasuk dalam jenis ini. Misalnya: hidup dengan mati. Orang yang hidup sudah pasti tidak mati, sedangkan orang yang mati pasti tidak hidup. Contoh lain diam dan gerak. Sesuatu yang diam pasti tidak bergerak, begitu pula sebaliknya sesuatu yang bergerak pasti tidak diam.
2. Oposisi kutub
Ada kata-kata yang pertentangannya tidak mutlak, tetapi berjenjang/bertingkat. Contoh: kata kaya dengan miskin. Kaya dengan miskin tidak memiliki pertentangan yang mutlak.
Orang yang kaya kadangkala masihmerasa miskin, sebaliknya orang yang miskin mungkin ada yang merasa tidak miskin.
Kata-kata yang beroposisi kutub umumnya berkelas kata adjektif. Contoh: cantik dengan jelek, periangdengan pendiam, pintar dengan bodoh, dan sebagainya.
3. Oposisi hubungan
Oposisi hubungan ditujukan untuk kata-kata yang saling berhubungan. Kehadiran suatu kata mengakibatkan kehadiran kata yang lain. Contoh, kata penjual ada karena adanya kata pembeli. Kata guru bersamaan hadir dengan kata murid, jika tidak ada kata guru maka tidak akan muncul kata murid. Kata-kata tersebut timbul secara serempak dan saling melengkapi.
Kata-kata yang beroposisi hubungan ini dapat berupa kata kerja dan kata benda. Contoh kata-kata yang berupa kata kerja antara lain adalah: pulang-pergi, maju-mundur, belajar-mengajar, dan sebagainya. Sedangkan contoh kata yang beroposisi hubungan berupa kata benda antara lain adalah: guru-murid, buruh-majikan, dan pimpinan-bawahan.
4. Oposisi Hierarkial
Kata-kata yang beroposisi hierarkial adalah kata-kata yang berupa nama satuan ukuran (berat, panjang, dan isi), satuan hitungan, penanggalan, dan jenjang kepangkatan. Kata centimeter dan kilometer merupakan contoh kata yang beroposisi secara hierarkial karena keduanya berada dalam deretan ukuran panajang. Begitu pula kata sersan dengan jenderal, karena berada dalam jenjang kepangkatan.
5. Oposisi majemuk
Adalah kata-kata yang tidak hanya beroposisi dengan satu kata saja, melainkan dengan dua buah kata atau lebih. Contoh, kata ramah dapat beroposisi dengan judes, galak, bengis, dan kejam.
Contoh Antonim
Berikut adalah contoh antonim dari A sampai Z:
Abadi >< Sementara
Abdi >< Majikan
Abolisi >< Pemberatan
Ahli >< Amatir
Akrab >< Canggung
Aktif >< Pasif
Aktual >< Basi
Antonim >< Sinonim
Bagus >< Jelek
Bahagia >< Sedih
Baik >< Buruk
Banyak >< Sedikit
Baru >< Lama
Batin >< Lahir
Bebas >< Kekang
Bekerja >< Menganggur
Belum >< Sudah
Buram >< Jelas
Cacat >< Normal
Cair >< Padat
Canggih >< Terbelakang
Cantik >< Jelek
Cepat >< Lambat
Ceroboh >< Waspada
Cinta >< Benci
Cowok >< Cewek
Curam >< Landai
Dalam >< Dangkal
Damai >< Perang
Datang >< Pergi
Dorong >< Tarik
Duduk >< Berdiri
Duka >< Suka
Dukung >< Hambat
Ekspor >< Impor
Eksternal >< Internal
Ekuivalensi >< Diferensiasi
Elastis >< Kaku
Epilog >< Prolog
Evolusi >< Resolusi
Fakta >< Fiksi
Fisik >< Mental
Gadai >< Tebus
Gali >< Kubur
Gampang >< Susah
Gelap >< Terang
Gelar >< Gulung
Gemuk >< Kurus
Ganjil >< Genap
Gratis >< Berbayar
Hadir >< Absen
Hemat >< Boros
Hidup >< Mati
Higienis >< Kotor
Hirau >< Abai
Hitam >< Putih
Homogen >< Heterogen
Identik >< Berbeda
Imigrasi >< Emigrasi
Impresi >< Ekspresi
Indah >< Jelek
Individu >< Kelompok
Jatuh >< Bangkit
Jauh >< Dekat
Jelas >< Kabur
Jelek >< Baik
Jenius >< Idiot
Jernih >< Keruh
Jinak >< Buas
Jual >< Beli
Jujur >< Bohong
Kacau >< Teratur
Kakak >< Adik
Kakek >< Nenek
Kaki >< Tangan
Kanan >< Kiri
Kasar >< Halus
Kaya >< Miskin
Lari >< Jalan
Legal >< Ilegal
Lemah >< Perkasa
Lembut >< Kasar
Liar >< Jinak
Lokal >< Global
Luar >< Dalam
Luas >< Sempit
Lupa >< Ingat
Mahal >< Murah
Maju >< Mundur
Maksimal >< Minimal
Mampu >< Terbatas
Mancung >< Pesek
Mandiri >< Bergantung
Naik >< Turun
Nakal >< Baik
Nasional >< Internasional
Netral >< Berpihak
Nikah >< Cerai
Normal >< Anomali
Nyata >< Maya
Oponen >< Eksponen
Otoriter >< Demokrasi
Padat >< Renggang
Pahala >< Dosa
Pakar >< Awam
Paman >< Bibi
Panas >< Dingin
Rajin >< Malas
Raksasa >< Kerdil
Ramai >< Sepi
Rapi >< Berantakan
Rasional >< Absurd
Rukun >< Konflik
Rutin >< Jarang
Sabar >< Marah
Sah >< Ilegal
Salin >< Tempel
Sama >< Beda
Sebab >< Akibat
Sebelum >< Sesudah
Sedih >< Senang
Tajam >< Tumpul
Tambah >< Kurang
Tangguh >< Rentan
Tangkap >< Lepas
Tanjakan >< Turunan
Timur >< Barat
Tradisional >< Modern
Tua >< Muda
Tulis >< Hapus
Tunggal >< Jamak
Uap >< Embun
Umum >< Khusus
Unduh >< Unggah
Unggul >< Tertinggal
Universal >< Parsial
Untung >< Rugi
Utara >< Selatan
Variasi >< Monoton
Vektor >< Skalar
Vertikal >< Horizontal
Vokal >< Pendiam
Yakin >< Ragu
Zalim >< Baik
Berikut adalah beberapa contoh antonim beserta kalimatnya:
1. Besar >< Kecil
Besar : Sepertinya celana itu terlalu besar untukmu.
Kecil : Celana ini terlalu kecil untukku.
2. Panjang >< Pendek
Panjang : Celana panjang itu sangat cocok untukmu.
Pendek : Bagus membeli celana pendek di pasar.
3. Tinggi >< Rendah
Tinggi : Aku tak menyangka, tinggi badan Reno melebihi tinggi badanku saat ini.
Rendah : Noval mendapatkan ranking paling rendah di kelasnya.
4. Naik >< Turun
Naik : Agar berat badan cepat naik, kamu harus menambah porsi makanmu.
Turun : Tips agar berat badan cepat turun yaitu dengan diet
5. Mati >< Hidup
Mati : Semua orang pasti akan mati.
Hidup : Makhluk hidup membutuhkan udara..
6. Benar >< Salah
Benar : Jangan mengira bahwa dirimu selalu benar.
Salah : Jangan salah paham dulu, ini semua demi kebaikan bersama.
7. Banyak >< Sedikit
Banyak : Banyak model pakaian di toko ini.
Sedikit : Walaupun hanya untung sedikit, kita harus tetap bersyukur.
8. Laki-laki >< Perempuan
Laki-laki : Dibutuhkan segera seorang laki-laki untuk bekerja di bagian percetakan.
Perempuan : Lima orang perempuan dihukum 5 tahun penjara karena kasus narkoba.
9. Bersih >< Kotor
Bersih : Tempat ini sangat bersih sehingga enak untuk dipandang.
Kotor : Air sungai itu kotor sekali.
10. Kuat >< Lemah
Kuat : Bangunan ini berdiri kokoh karena terbuat dari besi yang kuat.
Lemah : Tubuh Nia sangat lemah karena kekurangan asupan nutrisi.
Pengertian Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Sinonim ini biasa disebut dengan padanan kata atau persamaan kata. Sinonim merupakan kata-kata yang mempunyai bentuk berbeda, misalnya pelafalan dan tulisan, namun kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai makna yang sama atau mirip.
Abdul Chaer menjelaskan menjelaskan bahwa sinonim adalah hubungan semantik (ilmu bahasa yang mempelajari tentang arti atau makna) yang menyatakan kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan ujaran yang lain. Berikut adalah contoh kata-kata umum dengan sinonimnya dan contoh kalimat yang bersinonim.
Secara etimologi kata sinonimi atau disingkat sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti ‘nama’, dan syn yang berarti ‘dengan’. Maka secara harfiah kata sinonimi berarti ‘nama lain untuk benda atau hal yang sama’ (Chaer, 1994 :82). Sementara menurut H.G Tarigan (1993:78) kata sinonim terdiri dari sin (“sama” atau “serupa”) dan akar kata onim ”nama” yang bermakna “sebuah kata yang dikelompokkan dengan kata-kata lain di dalam klasifikasi yang sama berdasarkan makna umum.
Ketidakmungkinan kita menukar sebuah kata dengan kata lain yang bersinonim disebabkan oleh beberapa hal:
1. Faktor waktu. Misalnya kata hulubalang bersinonim dengan kata komandan.
2. Faktor tempat atau daerah. Misalnya kata saya dan beta.
3. Faktor sosial. Misalnya kata aku dan saya.
4. Faktor bidang kegiatan. Misalnya kata tasawuf, kebatinan, dan mistik adalah tiga buah kata yang bersinonim.
5. Faktor nuansa makna. Misalnya kata-kata melihat, melirik, melotot, meninjau, dan mengintip, semuanya bersinonim.
Pembagian sinonim dengan mengikuti Palmer dalam T.Fatimah Djajasudarma (1999:40) sebagai berikut :
1. Perangkat sinonim yang salah satu anggotanya berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing dan yang lainnya, yang terdapat didalam bahasa umum. Misalnya, konde dan sanggul, domisili dan kediaman, khawatir dan gelisah.
2. Perangkat sinonim yang pemakaiannya bergantung kepada langgam dan laras bahasa. Misalnya, dara, gadis, dan cewek; mati, meninggal, dan wafat. Pemakaian kosakata langgam dan laras bahasa yang berbeda akan menghasilkan kalimat yang tidak apik (ill-formed). Misalnya, “Cewek yang tinggal di rumah besar itu kemarin wafat”.
3. Perangkat sinonim yang berbeda makna emotifnya, tetapi makna kognitifnya sama. Misalnya, negarawan dan politikus; ningrat dan feodal.
4. Perangkat sinonim yang pemakaiannya terbatas pada kata tertentu (keterbatasan kolokasi). Misalnya, telur busuk, nasi basi, mentega tengik, susu asam, baju apek, busuk, basi, tengik, asam dan apek memiliki makna yang sama, yakni buruk, tetapi tidak dapat saling menggantikan karena dibatasi persandingan yang dilazimkan.
5. Perangkat sinonim yang maknanya kadang-kadang tumpang-tindih. Misalnya, bumbu dan rempah-rempah; bimbang, cemas, dan sangsi; nyata dan kongkret.
Contoh Sinonim
Berikut contoh Kata Sinonim yang Sering Digunakan:
Agunan = Jaminan
Ahli = Pakar
Akselerasi = Percepatan
Akurat = Seksama
Almanak = Penanggalan
Ambiguitas = Bermakna ganda
Bhineka = Berbeda-beda
Bicu = Dongkrak
Biologi = Hayati
Bisa = Dapat
Boga = Makanan kenikmatan
Centeng = Body guard
Citra = Gambaran
Copyright = Hak cipta
Dampak = Akibat
Darma = Pengabdian
Daur = Siklus
Deduksi = Konklusi
Defleksi = Penyimpangan
Dehidrasi = Kehilangan cairan tubuh
Dekade = Dasa warsa
Eksklusif = Tertentu
Ekspansi = Perluasan
Eksploitasi = Pendayagunaan
Ekspresi = Aktualisasi diri
Ekstensi = Perluasan
Frustasi = Putus Harapan
Fundamental = Mendasar
Fungi = Jamur
Fusi = Gabugan
Futuristis = Menuju masa depan
Galat = Keliru
Gemar = Getol
Generik = Umum
Genjah = Cepat berbuah
Genre = Aliran
Harmonis = Serasi
Harta benda = Mal
Hayati = Hidup
Hedonisme = Hura-hura
Hegemoni = Intervensi
Injeksi = Suntik
Inovasi = Penemuan
Insentif = Bonus
Insinuasi = Sindiran
Insomnia = Tidak bisa tidur
Jajak = Telaah
Jargon = Slogan
Jeda = Jarak
Jemawa = Angkuh
Jumantara = Awang-awang
Kaldera = Kawah
Kampiun = Juara
Kapital = Modal
Kapling = Tanah yang sudah
dipetak-petak
Karakteristik = Ciri
Kudeta = Perebutan kekuasaan
Kudus = Suci
Kuliner = Masakan
Kulminasi = Klimaks
Kuno = Antik
Landskap = Pertamanan
Latif = Indah
Legal = Sah
Liga = Perserikatan
Loka = Tempat
Manunggal = Bersatu
Mayapada = Dunia
Mediator = Perantara
Mekar = Mengembang
Mengecoh = Mengakali
Militan = Agresif
Misteri = Rahasia
Mistifikasi = Sakralisasi
Mistik = Gaib
Mitra = Kawan
Naratif = Terinci
Nir = Tidak
Nisbi = Relatif
Niscaya = Pasti
Norma = kebiasaan
Opas = Pesuruh
Oral = Berkaitan dengan mulut
Orisinil = Asli
Ortodok = Konservatif
Otodidak = Belajar sendiri
Pingsan = Kelenger
Pioner = Perintis
Plagiator = Penjiplak
Planning = Rencana
Poly = Banyak
Preman = Partikelir
Premi = Iuran pertanggungan
Preposisi = Kata depan
Prestise = Martabat
Pretensi = Pura-pura
Primer = Utama
Prominen = Kondang
Promotor = Penganjur
Prosedur = Mekanisme
Proteksi = Perlindungan
Protesis = Buatan
Partikelir = Swasta
Paseban = Penghadapan
Pedagogi = Pengajaran
Pedoman = Panduan
Pembatasan = Restriksi
Pemugaran = Perbaikan
Pencerahan = Kesadaran
Perdeo = Gratis
Perforasi = Perlubangan
Perlop = Cuti
Rabat = Potongan harga
Rahib = Pendeta
Ralat = Pembetulan
Rambang = Acak
Rancu = Kacau
Random = Secara acak
Rapel = Pembayaran sekaligus
Rapuh = Ringkih
Ratifikasi = Pengesahan
Referensi = Surat keterangan
Sahih = Benar
Sandang = Pakaian
Sanksi = Hukuman
Sapta = Bilangan
Sasana = Gelanggang
Selebaran = Risalah
Semboyan = Slogan
Serebrum = Otak besar
Seremoni = Perayaan
Serikat = Perkumpulan
Sumbang = Tidak sinkron
Supervisi = Pengawasan
Sutradara = Pengarah adegan
Swatantra = Otonomi
Syahdan = Konon
Talenta = Bakat
Tandang = Lawatan
Tanggal = Lepas
Tangkal = Cegah
Tanur = Perapian
Taraf = Tingkat
Target = Sasaran
Telatah = Gerak-gerik
Tendensi = Kecenderungan
Tentatif = Belum pasti
Vandalisme = Destruksi
Ventilasi = Jendela
Verifikasi = Pembuktian
Versus = Lawan
Wahana = Sarana
Warta = Berita
Berikut beberapa Contoh Kalimat dengan Kata Sinonim:
1. Cara pemakaian alat teknologi terbaru itu memang sangat dibutuhkan supaya orang awam bisa mengerti dengan baik bagaimana cara memanfaatkan teknologi tersebut. Sinonim awam adalah umum.
2. Bahagia rasanya jika mendekati waktu lebaran dimana semua keluarga besar akan berkumpul bersama. Sinonim bahagia adalah senang.
3. Tim basket di sekolahku memiliki target untuk memenangkan perlombaan antar sekolah tahun ini. Sinonim target adalah sasaran.
4. Apabila kamu berusaha dengan sungguh-sungguh dan selalu bekerja keras, niscaya semua impian kamu akan segera tercapai. Sinonim niscaya adalah pasti.
5. Nenek selalu mempunyai harapan supaya semua cucunya bisa meraih kesuksesan saat dewasa nanti. Sinonim mempunyai adalah memiliki.
6. Lina tampak sangat sedih saat ia melihat neneknya meninggal dunia tadi malam. Sinonim meninggal dunia adalah mati.
7. Perkara ini sebenarnya bukanlah sebuah perkara yang sukar jika diselesaikan dengan kepala dingin. Sinonim sukar adalah sulit.
8. Hal paling utama dari naik kelas adalah proses pembelajaran dan pemahaman pelajaran pada setiap kelasnya. Sinonim dari utama adalah primer.
9. Indonesia akhirnya membuka asa untuk tampil pada final piala Uber tahun ini. Sinonim dari asa adalah harapan.
10. Kebanyakan orang menyukai seseorang yang jujur bukan orang yang suka berdusta. Karena orang yang berdusta hanyalah tukang pembohong. Sinonim dari berdusta adalah berbohong.
11. Legenda NBA Kobe Bryant dan putrinya, Gianna Maria Onore, meninggal dunia bersama 7 orang lainnya akibat kecelakaan helikopter di perbukitan Calabasas. Sinonim dari meninggal adalah wafat.
12. Wuhan kini telah ditandai sebagai area berbahaya karena menjadi area penyebaran pertama kali wabah Virus Corona. Sinonim dari area adalah zona.
13. Seharusnya Pangeran Harry dan Meghan Markle adalah Duke dan Duchess of Sussex, tetapi mereka memutuskan untuk mundur dari kerajaan dan mandiri. Sinonim dari seharusnya adalah semestinya.
14. Gejala-gejala awal yang ditimbulkan oleh Virus Korona tidak jauh berbeda dengan sakit demam dan gangguan pernapasan pada umumnya. Sinonim dari umum adalah biasa.
15. Aku tidak pernah melihat model rambut ini sebelumnya, apakah kamu memiliki potongan rambut baru? Sinonim dari potong adalah pangkas.
Pengertian Akronim
Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.
Akronim seringkali dijumpai dalam sebuah kata yang kita pakai. Bahkan tanpa disadari, kata yang kita ucapkan bisa jadi adalah bentuk dari akronim.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akronim adalah kependekan dari gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Singkatnya, akronim adalah hasil dari penggabungan huruf atau suku kata yang berbeda dan menghasilkan suatu kata baru.
Akronim dianjurkan tidak terlalu pendek maupun terlalu panjang. Akronim yang terlalu pendek akan berisiko bertemu dengan akronim yang sama tetapi berbeda makna. Sedangkan akronim yang terlalu panjang akan sulit diucapkan maupun diingat.
Mengutip Eva Rahayu dalam Jurnal “Bentuk-Bentuk Akronim Bahasa Indonesia dan Kajian Fonotaktiknya dalam Rubrik “Pendidikan” pada Surat Kabar Solopos Edisi November 2011″, akronim dibagi menjadi lima jenis berdasarkan asal pembentukan katanya.
Contoh Akronim
Berikut dibawah ini beberapa contoh Akronim:
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri. Akronim ini ditulis secara kapital dan tanpa tanda titik.
Contoh:
LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PASI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
ABRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
2. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur, ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh:
Bulog = Badan Urusan Logistik
Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Iwapi = Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
3. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata, seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
pemilu = pemilihan umum
rapim = rapat pimpinan
jurdil = jujur dan adil
cekal = cegah dan tangkal
Itulah tadi pembahasan tentang Antonim, Sinonim dan Akronim yang dimana meliputi dari Pengertian, Contoh Antonim, Sinonim dan Akronim. Semoga dapat bermanfaat buat teman-teman. Terimah kasih.