Devisa – Pengertian, Sumber, Fungsi, Tujuan, Jenis, Dampak dan Manfaatnya

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Devisa – Pengertian, Sumber, Fungsi, Tujuan, Jenis, Dampak dan Manfaatnya. yuk simak penjelasan lebih lengkapnya dibawah ini.

Pengertian Devisa

Devisa adalah valas yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan dapat diterima di dunia internasional yang biasanya berada dalam pengawasan otoritas moneter, yaitu Bank Sentral. Dalam kegiatan perdagangan internasional, misalnya kegiatan ekspor dan impor, diperlukan alat pembayaran yang diakui oleh dunia yang alat pembayaran tersebut menggunakan mata uang kuat (hard currencies).

Dunia mengakui ada delapan mata uang sebagai hard currencies, yaitu Amerika Serikat dengan mata uangnya US Dolar, Jepang-Yen, Inggris-Poundsterling, Prancis-Franc, Switzerland-Franc, Germany-DM (Deutsche Mark), Canada-Dollar, dan European-Euro. Devisa memiliki fungsi yang pada umumnya sama seperti fungsi uang, hanya saja digunakan dalam lingkup transaksi internasional atau antarnegara sebagai pembayaran antarnegara, pertukaran barang dan jasa, mengukur kekayaan, menimbun kekayaan, dan cadangan moneter.

Baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan perdagangan internasional harus memiliki cadangan devisa guna menjaga stabilitas moneter dan ekonomi makro suatu negara. Cadangan devisa sendiri merupakan indikator moneter yang menunjukkan kuat lemahnya ekonomi suatu negara. Cadangan devisa didefinisikan sebagai sejumlah valas yang dicadangkan Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk keperluan pembiayaan dan kewajiban luar negeri, seperti pembiayaan impor dan pembayaran lainnya kepada pihak asing. Jenis devisa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa kredit.

  1. Devisa umum, adalah devisa yang diperoleh dari aktivitas perdagangan (ekspor).
  2. Devisa kredit, adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman luar negeri.

Sumber-Sumber Devisa

Tinggi rendahnya devisa suatu negara sangat dipengaruhi oleh perkembangan neraca pembayaran suatu negara. Sumber-sumber tersebut, di antaranya berasal dari:

  • Kegiatan ekspor;
    Untuk negara yang menganut sistem ekonomi terbuka kegiatan ekspor merupakan salah satu andalan bagi negara untuk memperoleh devisa. Semakin banyak ekspor barang atau jasa semakin besar pemasukan devisa bagi negara.
  • Perdagangan jasa;
    Negara-negara yang tidak kaya akan sumber daya alam, biasanya akan mengandalkan sumber devisanya dari sektor jasa. Hal ini sebagimana dilakukan Singapura yang mengandalkan jasa perdagangan sebagai sumber utama devisa.
  • Kegiatan pariwisata;
    Salah satu sumber devisa adalah dari jasa pariwisata yang diperoleh dari kunjungan turis mancanegara maupun domestik. Semakin banyak turis yang berkunjung semakin banyak devisa yang mengalir ke dalam negara tersebut.
  • Pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri);
    Pinjaman luar negeri merupakan salah satu sumber devisa suatu negara, terutama negara-negara dunia ketiga/berkembang. Negara-negara ini biasanya sangat bergantung dari bantuan luar negeri selain sumber-sumber lain.
  • Hibah dan hadiah dari luar negeri;
    Hibah atau hadiah merupakan sumber devisa bagi suatu negara yang sifatnya tidak mengikat. Hibah atau hadiah dapat bersumber dari dalam negeri ataupun luar negeri.
  • Warga negara yang bekerja di luar negeri.
    Sumber devisa yang lain adalah dana yang berasal dari warga negara yang bekerja di luar negeri, seperti TKI atau TKW. Para pekerja ini akan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap devisa suatu negara melalui uang yang ditransfer dari asal negara dia bekerja.

Macam-Macam Devisa

Berikut ini terdapat beberapa macam-macam devisa, terdiri atas:

1. Berdasarkan Sumbernya
Terdiri atas:

  • Devisa kredit, adalah devisa yang berasal dari kredit (pinjaman) luar negeri.
  • Devisa umum, adalah devisa yang berasal dari sumber lain (selain kredit) seperti dari ekspor, penyelenggaraan jasa dan penerimaan bunga modal.

2. Berdasarkan Wujudnya
Terdiri atas:

  • Devisa kartal, adalah devisa yang berwujud uang logam dan uang kertas.
  • Devisa giral, adalah devisa yang berwujud surat-surat berharga seperti wesel, cek, cek perjalanan (travellers chegue), IMO (International Money Order) dan lain-lain. Apabila diinginkan, devisa giral bisa diubah(dicairkan) menjadi devisa kartal.

Fungsi Devisa

Devisa memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  1. Sebagai alat pembayaran barang-barang dan jasa impor.
  2. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri termasuk bunganya.
  3. Sebagai alat pembiayaan hubungan luar negeri seperti biaya misi kesenian, biaya perjalanan dinas, biaya korp diplomatik dan pemberian bantuan luar negeri.
  4. Sebagai sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai pembangunan.

Tujuan Penggunaan Devisa

Sesuai dengan fungsinya, devisa digunakan dengan tujuan:

  1. Untuk membayar barang-barang konsumsi yang masih diimpor, seperti handphone dan kain.
  2. Untuk membayar barang-barang modal yang masih diimpor, seperti mesin.
  3. Untuk membayar jasa-jasa ke luar negeri seperti jasa pelayaran.
  4. Untuk membiayai pengiriman tim kesenian dan olahraga.
  5. Untuk membiayai perjalanan dinas para pejabat ke luar negeri.
  6. Untuk membiayai korps diplomatik di luar negeri.
  7. Untuk membiayai para pemuda dan mahasiswa yang belajar di luar negeri.
  8. Untuk memberikan sumbangan ke negara-negara lain yang mengalami musibah.
  9. Untuk membangun berbagai fasilitas umum di dalam negeri.
    Contohnya, sebagian devisa yang diperoleh dari pinjaman luar negeri, selain digunakan untuk mengangsur cicilan utang dan bunga, juga digunakan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan di dalam negeri. Anda sekarang sudah mengetahui Devisa. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Jenis-Jenis Devisa

Adapun untuk jenis-jenis dari devisa yang diantaranya yaitu:

  • Devisa umum ialah jenis devisa yang bisa diperoleh tanpa ada kewajiban untuk mengembalikannya, misalnya seperti: ekspor, penyelenggaraan jasa-jasa dan lain-lain.
  • Devisa kredit ialah jenis devisa yang bisa diperoleh dengan syarat untuk mengembalikannya, misalnya seperti: pinjaman luar negeri.

Bentuk-Bentuk Devisa

Adapun bentuk-bentuk devisa yang diantaranya yaitu:

  • Valuta Asing
    Jika kita melakukan kegiatan perdagangan dengan negara lain baik dalam bentuk ekspor maupun impor, kita tidak dapat memaksakan mata uang kita sebagai alat pembayaran. Kita harus menggunakan mata uang asing. Mata uang asing yang dipakai sebagai alat pembayaran luar negeri yang dapat diterima dunia internasional disebut valuta asing. Jenis devisa ini diperoleh dari hasil ekspor “devisa umum” atau dari kredit luar negeri “devisa kredit”.

Misalnya seorang pengusaha di Jakarta mendatangkan mesin dari sebuah pabrik mesin di Jepang. Pengusaha Jepang minta dibayar dalam yen. Bagaimana jika pengusaha Jakarta hanya memiliki rupiah?? pada kenyataannya pihak asing minta dibayar dalam dolar Amerika Serikat (US$) atau valas yang memiliki nilai relatif stabil seperti £ (pound sterling Inggris) atau ¥ (yen Jepang).

Oleh karena itu, pengusaha di Jakarta dapat menghubungi bank devisa untuk membeli valas sebanyak yang dibutuhkan dan dibayar dengan rupiah. Harga yang harus dibayar melalui pembelian valas disebut kurs “rate of exchange”, kurs valas ialah harga valas, misalnya US$= Rp10.000,00.

  • Surat-Surat Berharga
    Contoh surat-surat berharga antara lain obligasi, commercial papers, maupun saham.
  • Surat-Surat Wesel Luar Negeri
    Contoh surat wesel ini ialah wesel yang dikirim oleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya di Indonesia. Oleh karena besarnya devisa yang dikirim TKI masuk ke negara, mereka sering dijuluki sebagai pahlawan devisa.
  • Penghasilan Devisa Dari Kegiatan Pariwisata
    Penghasil devisa dari sektor pariwisata berbeda dengan yang diterima dari sektor lainnya. Dalam kegiatan ekspor penerimaan devisa diperoleh dengan mengirimkan barang-barang atau komoditi ekspor lainnya ke luar negeri. Akan tetapi dalam industri pariwisata, komoditi yang dijual tidak bergerak melainkan pembelinya yang datang menikmati produk yang ditawarkan.
  • Makin banyak wisatawan yang datang, secara teoritis akan meningkatkan penerimaan devisa negara.
  • Secara praktis masuknya devisa negara melalui industri pariwisata melalui :
  • Hasil penjualan tiket maskapai penerbangan nasional untuk mencapai negara dan kembali berikut penerbangan domestik.
  • Biaya taxi dan bus wisata untuk transfer dari dan ke airport, dan hotel.
  • Sewa kamar hotel selama menginap pada beberapa kota yang dikunjungi.
  • Pengeluaran wisatawan untuk makanan dan minuman pada Bar dan Restoran, baik di dalam maupun di luar hotel dimana mereka menginap.
  • Biaya sightseeing dan excursion atau tours pada kota-kota yang dikunjungi pada negara tujuan .
  • Biaya transportasi lokal untuk keperluan pribadi dalam kota yang dikunjungi.
  • Pengeluaran untuk membeli barang-barang cinderamata serta barang-barang lainya yang dibeli pada beberapa kota yang dikunjungi.
  • Fee untuk perpanjangan visa di tempat atau kota yang dikunjungi (apabila diperlukan).

Dampak Perdagangan Internasional bagi Indonesia

Untuk mendukung perekonomiannya, Indonesia turut serta dalam perdagangan internasional. Keikutsertaan dalam perdagangan ini menimbulkan dampak positif dan negatif bagi Indonesia.

1. Dampak Positif Perdagangan Internasional
Terdiri atas:

  • Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Dalam Negeri. Setiap negara memiliki sumber daya yang berbeda-beda.
  • Adanya perdagangan internasional memungkinkan negara mengimpor barang dari negara lain. Dengan demikian, perdagangan internasional dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama barang yang tidak atau belum diproduksi di dalam negeri.
  • Meningkatkan Devisa Negara. Pada perdagangan internasional, pembayaran dilakukan dalam bentuk valuta asing. Penggunaan valas dapat menambah cadangan devisa sehingga kekayaan negara menjadi lebih banyak.
  • Akibatnya, pembangunan dapat dilakukan secara lancar selama sumber penerimaan negara terus bertambah.
  • Mendapatkan Barang Berkualitas. Perdagangan internasional mendorong suatu negara untuk melakukan spesialisasi produksi. Melalui spesialisasi, faktor produksi dapat digunakan secara efisien. Hal ini mengakibatkan masyarakat dalam negeri mendapatkan barang dan jasa berkualitas dengan murah.
  • Memperbaiki Teknologi Produksi. Pada perdagangan internasional, suatu negara dapat belajar menggunakan teknologi maju dari negara lain. Proses pembelajaran ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu negara. Selain itu, tingkat produktivitas di dalam negeri meningkat.
  • Menjalin Kerja Sama Antarnegara. Perdagangan internasional melibatkan dua negara atau lebih. Hubungan dagang ini mendorong terjalinnya kerja sama antarnegara di berbagai bidang. Kerja sama ini bermanfaat bagi negara yang ikut serta dalam perdagangan internasional.
  • Meningkatkan Jasa Pariwisata. Perdagangan internasional memungkinkan pelaku untuk berkunjung ke suatu negara. Misalnya Indonesia melakukan perdagangan dengan Jerman. Hubungan ini akan mengundang importir Jerman datang ke Indonesia. Kunjungan ini dapat meningkatkan sektor pariwisata sehingga devisa bertambah.

2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Terdiri atas:

  • Menghambat Pertumbuhan Industri Dalam Negeri. Perdagangan internasional menyebabkan produk impor beredar di pasar dalam negeri. Hal ini memengaruhi daya beli konsumen dalam negeri. Konsumen dalam negeri akan terpengaruh untuk mengkonsumsi produk-produk impor. Akibatnya perkembangan industri dalam negeri terhambat. Untuk mengatasinya, pemerintah menerapkan kebijakan tarif, kuota, atau subsidi.
  • Menimbulkan Ketergantungan terhadap Negara Maju. Maraknya produk impor di dalam negeri memperbesar peluang masyarakat untuk mengkonsumsinya. Hal ini membuat suatu negara merasa bergantung pada negara maju. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi negara maju, sebaliknya perekonomian negara berkembang akan terpuruk.
  • Munculnya Sifat Konsumerisme. Perdagangan internasional menyebabkan produk impor mudah ditemui di pasar dalam negeri. Akibatnya, muncul kecenderungan sifat konsumerisme di masyarakat. Hal ini ditambah dengan anggapan bahwa kualitas produk impor lebih tinggi daripada produk lokal. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah. Oleh karena itu, industri dalam negeri harus meningkatkan kualitas produk lokal yang berdaya saing tinggi.
  • Mempengaruhi Neraca Pembayaran. Perdagangan internasional mendorong berdirinya perusahaan multinasional di suatu negara. Semakin banyak investasi asing, semakin besar keuntungan yang mengalir ke luar negeri. Keuntungan yang diharapkan untuk menambah penerimaan negara tidak tercapai. Hal ini akan mempengaruhi neraca pembayaran suatu negara.
  • Menyebabkan Sektor Keuangan Tidak Stabil. Perdagangan internasional mendorong aliran investasi asing untuk turut serta ke dalam pasar modal dalam negeri. Pada saat pasar modal meningkat, investasi asing juga meningkat sehingga neraca pembayaran bertambah. Sebaliknya pada saat di pasar modal menurun, investasi asing akan mengalir ke luar negeri sehingga neraca pembayaran mengalami penurunan. Selain itu, nilai rupiah akan merosot.
  • Memperburuk Prospek Pertumbuhan Ekonomi Negara. Apabila nilai ekspor lebih kecil dibandingkan nilai impor, perekonomian suatu negara dapat terganggu. Dimulai dengan perekonomian yang tidak stabil. Laju pertumbuhan ekonomi menjadi berkurang. Pendapatan nasional serta kesempatan kerja menjadi semakin lambat. Hal ini menyebabkan masalah pengangguran tidak teratasi. Bahkan, masalah sosial yang timbul semakin beragam. Kesejahteraan masyarakat bertambah buruk.
  • Devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Devisa terdiri atas valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), emas, surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, dan lainnya.

Pada dasarnya devisa dapat berfungsi sebagai :

  • Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya).
  • Alat pembayaran utang luar negeri.
  • Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps diplomatic kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri.
  • Sebagai sumber pendapatan negara.
  • Alasan kelompok kami memilih devisa karena devisa memiliki manfaat yang cukup besar bagi suatu negara, sehingga hal tersebut juga memotivasi kami untuk berusaha menjadi sesuatu yang penting dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak seperti manfaat dari devisa itu sendiri.

Manfaat Devisa Negara

Berikut ini terdapat beberapa manfaat devisa negara, terdiri atas:

  • Proses pembelian barang dan jasa
    Tidak dapat dipungkiri, suatu negara pasti membutuhkan transaksi-transaksi yang berjenis impor, atau pembelian barang dan jasa yang berasal dari luar negeri. Tentu saja pembelian dari luar negeri atau impor ini tidak dapat menggunakan mata uang lokal, dan harus menggunakan mata uang yang sesuai dengan alat pembayaran yang diakui. Manfaat devisa negara yang dimiliki, maka proses transaksi barang-barang impor ini dapat berjalan dengan lancar dan tidak terhambat.
  • Membayar hutang
    Suatu Negara mirip seperti sebuat perusahaan. Memiliki hal untuk meminjam uang kepada penyedia uang internasional. Untuk membayar sejumlah hutang dan juga bunga yang dibebankan kepada suatu Negara, haruslah menggunakan devisa, bisa berupa bentuk emas, dan juga valuta asing yang berlaku dan diakui secara internasional. Dengan begitu, proses pelunasan dan juga pembayaran dari hutan beserta bunga-bunga hutang pun akan menjadi lebih lancar dan dapat berjalan fengan sukses.
  • Untuk membiayai kegiatan perdagangan yang berhubungan dengan Negara lain (luar negeri)
    Manfaat devisa dalam perdagangan internasional adalah memberikan modal dan pembiayaan terhadap segala kegiatan perdagangan yang harus berhubungan dengan luar negeri. Terutama yang membutuhkan biaya pajak dan juga biaya operasional dalam bentuk valuta asing.
  • Pembiayaan kegiatan kenegaraan di luar negeri
    Segala macam bentuk kegiatan kenegaraan resmi yang diadakan di luar negeri, biayanya ditanggung oleh pemerintah. Untuk menanggung biaya ini, pemerintah suatu Negara tidak dapat menggunakan mata uang local, karena berbeda dengan mata uang yang digunakan pada Negara tujuan. Karena itu, dengan memanfaatkan devisa Negara, segala kegiatan yang berjalan di luar negeri, terutama dari segi pembiayaannya akan menjadi lebih lancar tanpa adanya hampatan. Berikut ini beberapa kegiatan yang sering dibiayai oleh Negara dengan menggunakan devisa :
  • Kunjungan kerja pejabat Negara
    Kegiatan kompetisi, baik olahraga maupun pendidikan
    Seminar internasional
    Pembiayaan terhadap perwakilan dari negara di luar negeri
    Setiap negara pastilah memiliki perwakilannya masing-masing pada negara lain. Untuk menjamin kehidupan dan biaya hidup para perwakilan negara, maka manfaat devisa negara dibutuhkan untuk membiayai kehidupan dan juga kegiatan kenegaraan yang dilakukan oleh perwakilan negara tersebut.
  • Alat ukur perkembangan ekonomi
    Negara yang memiliki cadangan devisa yang banyak dan tinggi dapat menjadi indikator dari meningkatnya dan bertambah baiknya pertumbuhan ekonomi. Namun sebaliknya, apabila kondisi cadangan devisa dari Negara semakin menipis, dapat diartikan sebagai salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yang kurang baik dari suatu Negara. Maka dari itu, kondisi devisa yang dimiliiki oleh Negara sering dijadikan salah satu indikator dari pertumbuhan ekonomi suatu Negara.
  • Sebagai cadangan suatu Negara
    Devisa juga merupakan cadangan modal yang dimiliki oleh suatu negara. Hal ini sering dikaitkan dengan cadangan devisa. Manfaat cadangan devisa ini dapat digunakan sewaktu-waktu, ketika negara sedang membutuhkan keperluan mendadak. Sama seperti masalah rumah tangga, yang butuh dana cadangan untuk menghadapi masalah, dan ketika biaya cadangan menipis, maka terpaksa menggunakan devisa untuk memperoleh biaya tersebut.
  • Sebagai penggerak roda ekonomi
    Devisa merupakan salah satu faktor penting yang dapat menggerakkan roda ekonomi suatu negara, terutama ekonomi internasional suatu negara. Dengan manfaat devisa, maka segala proses ekspor impor, penyediaan jasa, serta berbagai macam kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan dunia internasional dan negara-negara sahabat akan menjadi lebih lancar, dan dapat memberikan manfaat penting di bidang ekonomi.

Bagaimana kita dapat memperoleh devisa?

Untuk memperoleh devisa, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh devisa :

  • Pinjaman luar negeri
  • Hibah dan bantuan dari luar negeri
  • Penerimaan bunga dan keuntungan atau deviden dari luar negeri
  • Penukaran valas oleh turis asing
  • Hasil penjualan ekspor barang dan jasa
  • Kiriman Valas dari luar negeri
  • Pungutan pajak bea masuk barang impor

Demikianlah pembahasan mengenai Devisa – Pengertian, Sumber, Fungsi, Tujuan, Jenis, Dampak dan Manfaatnya.semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.