Akuntansi – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis dan Peran – Untuk kali ini kami akan membahas mengenai teks ulasan yang dimana dalam hal ini akan mengulas pengertian, sejarah, fungsi, jenis dan peran, nah untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.


Pengertian Akuntansi
Pengertian Akuntansi sendiri ialah suatu pengukuran, penjabaran atau pemberian kepastian yang mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan didalam sebuah perusahaan, organisasi maupun dilembaga pemerintah.
Secara umum akuntansi merupakan seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dapat dikenal sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi ini bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar bisa dimanfaatkan oleh para manjer, pengambil kebijakan dan pihak yang berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur atau pemilik.
Pencatat harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan ialah suatu cabang dari akuntansi di mana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan dan dikomunikasikan.
Auriting satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi ialah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini, yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya, mengenai kewajaran dan kesesuainnya denga prinsip akuntansi yang berterima umum.
Sejarah Akuntansi
Seorang siswa pada akhir bulan menghitung jumlah uangnya berdasarkan buku hariannya. Pengeluaran yang ada antara lain : untuk pembayaran SPP, transport, membeli alat tulis, jajan, dan kebutuhan lainnya. Setelah di jumlahkan uang pemberian dari orang tuanya siswa, sisanya tinggal sedikit. Hal itu dilaporkan kepada orang tua untuk mendapatkan tambahan dana pada bulan berikutnya. Mengapa siswa itu perlu membuat catatan untuk pengeluran dan pemasukan ?
Karena mereka akan dapat melihat, menilai dan memutuskan untuk tindakan berikutnya, apakah mereka akan tetap jajan sehingga tidak mempunyai simpanan, dan lain-lain. Bagi orang tua dia akan menentukan perlu atau tidaknya diberikan tambahan dana, atau hanya akan diberikan tiap hari sesuai dengan kepentingannya.
Jika diperhatikan masalah diatas, sebenarnya setiap orang membutuhkan catatan, begitu pula dengan para pedagang dari Genoa, untuk menghitung berapa keuntungan/kerugian dalam berdagang, mereka akan membendingkan jumlah harta pada waktu berangkat dengan jumlah harta pada waktu pulang. Itulah awal mula perkembangan timbulnya akuntansi, yang prosesnya bersamaan dengan perkembangan bisnis.
Pada tahun 1494 lahirlah buku pertama “SUMMA DE ARITHMETICA GEOMETRICA, PROPORTIONI ET PROPORTIONALITE” yang salah satu babnya memuat akuntansi, dibuat oleh Lucas Pacioli yang kemudian dikenal sebagai bapak akuntansi.
Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga perkembangan akuntansi memakai system kontinental. Setelah belanda meninggalkan Indonesia, maka pada zaman jepang terdapat kekosongan tenaga akuntansi. Oleh sebab itu kursus akuntansi mulai ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan di Indonesia.
Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri (AS), dan sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi, dan berawal tahun 1952. seiring dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953 berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di Indonesia.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.
Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer atau manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Jenis-Jenis Akuntansi
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis akuntansi, antara lain:
- Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi, secara keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentingan banyak macam ragamnya, maka laporan yang dihasilkan bersifat serba guna (general purpose).
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “Standar Akuntansi Keuangan”. Adalah merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk mengikuti standard akuntansi keuangan tersebut dalam menyusun laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
Standard akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
- Auditing
Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicakup. Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan.
Konsep yang mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari pemeriksa. Konsep lain yang dianut adalah kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup dan relevan. Pengumpulan bukti, bukti pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi dilakukan melalui pengujian terhadap catatan-catatan akuntansi dan prosedur pemeriksaan lainnya.
Dalam melakukan audit, akuntan tunduk pada standard auditing dan kode etik akuntan. Standard auditing dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Audit merupakan jasa utama yang diberikan oleh akuntan public. Tetapi disamping akuntan public, hampir semua perusahaan besar juga mempekerjakan pegawai yang berfungsi sebagai pemeriksa intern (Internal auditor).
Salah satu tugas utama dari pemeriksa intern adalah menentukan sampai sejauh mana tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah mematuhi kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
- Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen perusahaan. Beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
Pengendalian perusahaan melalui aktivitas yang dijalankan merupakan trend baru dalam akuntansi manajemen. Keguanaan akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan dapat dilihat, misalnya dalam hal yang diperlukan, akuntasi manajemen tidak membatasi diri pada data historis saja. Ada kalanya digunakan data yang baru terjadi dan bahkan data taksiran di masa datang.
Disamping itu, pemecahan masalah akuntansi manajemen kadang memerlukan bantuan disiplin ilmu lain, misalnya: teori organisasi, ilmu perilaku, dan teori informasi.
Dalam tahun-tahun terakhir ini, akuntan public telah mengembangkan penyediaan jasa konsultasi bisnis serta jasa konsultasi ekonomi dan keuangan. Jasa-jasa tersebut banyak mendasarkan pada pengetahuan tentang akuntansi manajemen.
- Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Bidang ini menekankan pada penetapan dan control atas biaya. Ia terutama berhubungan dengan biaya produksi suatu barang, tetapi perhatian yang makin meningkat mulai diberikan atas biaya distribusi. Bahkan akuntansi biaya telah mengarah pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas.
Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang akan terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna bagi-manajemen sebagai alat control atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk membuat rencana di masa mendatang.
- Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan.
Untuk tujuan pajak, konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana mengukur dan melaporkannya ditetapkan oleh peraturan pajak. Oleh karena setiap perusahaan akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka seorang akuntan perlu mengetahui konsep, metode, dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut.
Di samping itu, peraturan perpajakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan usaha yang akan dilkakukan perusahaan. Dalam menghadapi masalah pajak, akuntan dapat berperan dalam hal perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan peraturan perpajakan atau mewakili perusahaan dihadapan kantor pajak.
Tugas akuntan dalam perencanaan pajak di antaranya adalah memberi nasihat tentang bagaimana meminimalisasi pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan. Nasihat-nasihat tersebut di antaranya adalah pemilihan bentuk badan usaha, metode akuntansi yang diterapkan dan cara menangani suatu transaksi.
Dalam pelaksanaan peraturan perpajakan seorang akuntan dapat membantu dalam perhitungan pajak yang terutang, mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan kegiatan-kegiatan administrasi perpajakan lainnya. jasa mewakili perusahaan berkaitan dengan kegiatan pengurusan masalah perpajakan yang memerlukan hubungan langsung dengan pihak pajak.
- Sistem Inforamsi (Information System)
Bidang ini menyediakan inforamsi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain.
Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya sehingga masalah tersebut dapat ditangani. Beberapa aspek dari suatu sistem adalah bahwa ia harus dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar.
Perlu diterapkan pengendalian dalam sistem sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dipercaya pada tingkat biaya yang layak. Bidang ini berhubungan dengan perencanaan serta pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan maupun non-keuangan.
Sistem yang dirancang haruslah menyediakan cara untuk melindungi kekayaan perusahaan sedemikian rupa sehingga terdapat adanya “pengendalian intern” dan sedapat mungkin mendapatkan arus laporan yang efisien dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Ia juga harus mengetahui tentang penggunaan dan kegunaan dari beberapa peralatan pemrosesan data (data processing equipment). Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan.
- Penganggaran (Budgeting)
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengontrolannya. Anggaran adalah saran untuk menjabarkan tujuan perusahaan.
Ia berisi rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat di dalamnya. Apabila rencana ini dibandingkan dengan realisasinya, maka ia dapat merupakan alat control di dalam perusahaan.
- Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan Pemerintah. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrai keuangan Negara.
Di samping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran Negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Kegunaan Akuntansi
Berikut ini terdapat beberapa kegunaan akuntansi, antara lain:
Perencanaan
Melalui informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat menyusun rencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Pengendalian
Melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajeman perusahaan dapat mengontrol, menilai terhadap jalannya perusahaan.
Pertanggung jawaban
Walaupun laporan keunagan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan untuk menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat digunakan utuk bahan pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat digunakan untuk mengambil keputusan pada masa-masa yang kan datang.
Pihak-Pihak Memerlukan Akuntansi
Berikut ini terdapat beberapa pihak-pihak yang memerlukan akuntansi, antara lain:
Pihak Intern
Manajemen berkepentingan langsung dan sangan membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian/controlling, pengkoordinasian/coordinating dan perencanaan/planning suatu perusahaan.
Pihak Extern
Antara lain:
1.Pemilik/investor dan calon pemilik
Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.
Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan itu.
2. Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan.
3. Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
4. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social.
5. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.
Prinsip-Prinsip Akuntansi
Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip akuntansi, antara lain:
- Akuntansi Akrual
Pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.
- Biaya Historis dan Penilaian Wajar
Biaya historis adalah nilai dari transaksi aktual perusahaan di masa lalu, sehingga akuntansi biaya historis disebut juga dengan akuntansi berdasar transaksi (transaction based).
Kelebihannya adalah nilai aset yang diperoleh melalui transaksi tawar-menawar yang wajar(arm’s length), biasanya wajar & objektif. Tapi, nilai aset(kewajiban) kemudian berubah, apabila pencatatan nilai yang tetap pada biaya historos- yaitu nilai aset saat dibeli- mengurangi manfaat laporan keuangan, terutama neraca.
Penilaian wajar adalah harga pasar aset saat sekarang, apabila harga pasar aset tersebut tersedia.
- Materialitas
Merupakan sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji informasi akuntansi yang dengan memperhatikan situasi, memungkinkan penilaian seseorang yang menggunakan informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh.
- Konservatisme
Konservatisme merupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam akuntansi. Menurut FASB Statement of Concept No.2 dalam Sari (2004) Konservatisme adalah reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko pada situasi bisnis telah dipertimbangkan.
Basu (1997) mendefinisikan konservatisme sebagai praktik mengurangi laba (dan mengecilkan aktiva bersih) dalam merespons berita buruk (bad news), tetapi tidak meningkatkan laba (meninggikan aktiva bersih) dalam merespons berita baik (good news).
Konservatisme merupakan penentu kualitas laba. Dalam penelitian akademis, konservatisme dibedakan menjadi dua jenis konservatisme tak bersyarat dan konservatisme bersyarat.
Peran Akuntansi
Berikut ini terdapat beberapa peran akuntansi, antara lain:
1. Kontrol Keuangan
Peran utama akuntansi adalah pengontrol atau pengendali keuangan dalam perusahaan. Dalam kegiatan ekonomi, khusunya di dunia bisnis, pengendalian merupakan faktor penting yang menentukan kebersilan bisnis tersebut. Dengan adanya akuntansi perusahaan akan mengetahui pengelolaan dana, berapa labanya, serta apakah ada kerugian dari aktivitas ekonomi.
2. Evaluasi
Akuntansi juga bisa berperan sebagai media evaluasi perusahaan. Laporan-laporan akuntansi tentunya akan menunjukkan hasil perusahaan dalam periode-periode tertentu. Laporan-laporan akuntansi pun pastinya berisi informasi-informasi penting yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Dari laporan ini pimpinan perusahaan bisa mengevaluasi bisnis yang dijalankan sekaligus mengidentifikasi masalah-masalah keuangan yang sedang dihadapi.
3. Perencanaan
Akuntansi tidak hanya berperan sebagai pengontrol keuangan perusahaan maupun media evaluasi. Namun akuntansi juga berperan penting dalam perencanaan perusahaan di masa depan. Setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap laporan akuntansi keuangan maka pimpinan perusahaan tentunya punya gambaran atau tujuan bisnis yang ingin dicapai. Berdasarkan laporan akuntansi yang ada maka seorang pimpinan akan bisa dengan mudah melakukan perencanaan-perencanaan tertentu terkait masa depan perusahaannya.
4. Akuntansi Sebagai Informasi
Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan impelementasi keputusan-keputusan perusahaan. Agar data keuangan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
5. Informasi Operasi
Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi operasi yang terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain: informasi produksi, informasi pembelian dan pemakaian bahan baku, informasi penggajian, informasi penjualan, dan lain-lain.
6. Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi ini digunakan dalam 3 fungsi manajemen perencanaan, implementasi dan pengendalian. Informasi akuntansi ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang diebut akuntansi manajemen. Informasi ini dihasilkan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai laporan seperti laporan anggaran, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggung jawaban, laporan biaya menurut aktivitas dan lain-lain.
7. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Informasi ini disajikan dan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar akuntansi keuangan tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan.
Konsep Dasar Akuntansi
Yang merupakan suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi, anggapan, pandangan atau pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Konsep Kesatuan Usaha
Dalam konsep kesatuan usaha ini, perushaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang berkepentingan dengan sumber perusahaan. Dengan artian keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan dan terpisah pula dari keuangan para direksi sehingga perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan usaha.
Konsep Harga Perolehan
Setiap transaksi dari pembelian satu barang perlu dicatat sebesar harga perolehan tersebut. Misalnya : membeli sebuah mesih dengan harga Rp 9.000.000,00 sebelum operasi masih diperlukan dengan biaya pemasangan Rp 350.000,00 maka harga perolehan menjadi Rp 9.350.000,00 ( Rp 9.000.000,00 + Rp 350.000,00 ).
Nilai inilah yang akan dicatat dalam akuntansi, dengan harga yang perolehan ialah jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk memperoleh satu unit barang atau jasa dalam pertukaran hingga barang tersebut siap untuk dipakai.
Konsep Kesinambungan
Perusahaan dalam melakukan suatu kegiatan usahanya tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dengan secara berkesinambungan atau terus-menerus. Dalam proses usaha itu dibuat laporan keuangan perusahaan secara berkala yang bisa dibandingkan sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau kemunduran usaha. Dengan membandingkan laaporan keuangan dari satu periode dengan periode yang lainnya, bisa diperoleh data yang pasti tentang naik turunya pendapatan dan beban sebagai dasar dalam membuat suatu kebijakan untuk kemajuan suatu perusahaan.
Konsep Pengukuran Dengan Uang
Pengukuran dengan nilai uang berarti seluruh informasi utama dalam laporan keuangan itu diukur deengan satuab ukur uang karena uang sudah umum digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban perusahaan serta perubahannya.
Demikianlah pembahasan mengenai Akuntansi – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis dan Peran. semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya