Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Untuk kesempatan kali ini kita akan mulai sebuah pembahasan mengenai Anatomi Otak. Oleh karena itulah kami akan membahasnya secara lengkap yang meliputi Pengertian, Bagian-bagian, fungsi, Cara kerja, Perkembangan dan Penyakit otak manusia. Semoga para pembaca bisa mendapatkan ilmu dan juga informasi setelah membaca artikel ini.
Pengertian Otak
Otak merupakan salah satu organ yang fungsinya sangat vital bagi manusia. Otak terdiri atas beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing. Setiap bagian otak memiliki tugas tertentu yang memengaruhi sistem kerja berbagai organ tubuh.
Otak adalah salah satu organ yang paling kompleks dalam tubuh manusia. Organ ini tersusun dari sejumlah jaringan pendukung dan miliaran sel saraf yang saling terhubung. Otak dilindungi oleh lapisan pembungkus yang disebut selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak, serta terhubung ke saraf tulang belakang.
Bersama saraf tulang belakang, otak berperan sebagai pusat kendali tubuh dan menyusun sistem saraf pusat (SSP). Sistem saraf inilah yang kemudian bekerja sama dengan sistem saraf tepi untuk memberi kemampuan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti berjalan, berbicara, bernapas, hingga makan dan minum
Otak adalah organ vital dan kompleks yang dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak (meninges). Organ ini terdiri dari sejumlah jaringan dan miliaran sel saraf pendukung serta terhubung dengan sumsum tulang belakang. Bersama dengan sumsum tulang belakang dan saraf, otak menjadi pusat perintah dan sistem saraf manusia.
Sebagai bagian dari sistem saraf, otak memiliki banyak fungsi penting. Organ ini mengontrol semua yang terjadi di tubuh, seperti pikiran, ingatan, ucapan, perasaan, penglihatan, pendengaran, gerakan lengan dan kaki, serta fungsi organ di dalam tubuh lainnya, termasuk detak jantung dan pernapasan.
Beberapa saraf di otak langsung menuju bagian tubuh tertentu, seperti mata, telinga, dan bagian kepala lainnya. Namun, beberapa saraf lainnya terhubung ke bagian tubuh melalui sumsum tulang belakang untuk mengontrol kepribadian, indera, serta fungsi tubuh lain, seperti bernapas hingga berjalan.
Bagian dan fungsi otak manusia
Otak memiliki 3 bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem). Berikut ini penjelasannya:
1. Otak besar (cerebrum)
Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Cerebrum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak kanan dan otak kiri. Belahan otak kanan berfungsi untuk mengontrol pergerakan di sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri mengontrol gerakan di sisi kanan tubuh.
Permukaan luar cerebrum disebut cerebral cortex. Bagian ini merupakan area otak di mana sel saraf membuat koneksi yang disebut sinaps. Sinaps merupakan sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otak.
Sementara bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf berselubung (mielin) yang berperan dalam menyampaikan informasi antara otak dan saraf tulang belakang. Otak besar dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan dalam fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
2. Lobus parietal (atas) yang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial atau pemahaman tentang ukuran, bentuk, dan arah.
3. Lobus temporal (samping) yang mengendalikan indra pendengaran, ingatan, dan emosi. Lobus temporal kiri juga berperan dalam fungsi bicara.
4. Lobus oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan.
2. Otak kecil (cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang otak, tepatnya di bawah lobus oksipital. Sama seperti otak besar, otak kecil juga memiliki 2 belahan.
Otak kecil bertanggung jawab dalam mengendalikan gerakan, menjaga keseimbangan, serta mengatur posisi dan koordinasi gerakan tubuh. Bagian otak ini juga berperan dalam mengendalikan gerakan halus, seperti menulis dan melukis.
3. Batang otak (brainstem)
Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Fungsinya sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak.
Batang otak terdiri dari 3 struktur utama, yakni otak tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak tengah adalah pusat pengatur gerakan otot mata, sedangkan pons terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan otot wajah, pendengaran, dan keseimbangan.
Bagian Penting Otak Lainnya
Selain ketiga struktur utama di atas, terdapat bagian-bagian otak lainnya yang tidak kalah penting, yaitu:
1. Cairan serebrospinal
Cairan serebrospinal berwarna bening dan jernih yang mengelilingi dan melindungi otak serta saraf tulang belakang. Selain untuk melindungi otak dan saraf tulang belakang, cairan ini juga berfungsi untuk membawa nutrisi melalui darah ke otak, serta menghilangkan produk limbah atau sisa metabolisme dari otak.
Cairan serebrospinal dihasilkan di bagian ventrikel otak. Banyaknya jumlah cairan ini dikendalikan oleh jaringan otak.
2. Meninges
Meninges adalah lapisan atau membran tipis yang berfungsi menutupi dan melindungi otak dan saraf tulang belakang. Ada 3 lapisan meninges, yaitu dura mater (lapisan luar paling tebal), lapisan arachnoid (membran tengah dan tipis), dan pia mater (lapisan dalam).
3. Corpus Callosum
Corpus Callosum adalah seikat serabut saraf yang terdapat di antara belahan otak kiri dan kanan. Serabut saraf ini menghubungkan dan memungkinkan komunikasi antara kedua belahan otak tersebut.
4. Talamus
Bagian ini merupakan struktur dari otak tengah yang memiliki 2 lobus (bagian). Talamus bertindak sebagai pemancar untuk hampir semua informasi yang datang dan berjalan di antara otak dan seluruh sistem saraf di tubuh.
5. Hipotalamus
Hipotalamus adalah struktur kecil yang berada di tengah otak, tepatnya di bawah talamus. Fungsinya untuk mengendalikan suhu tubuh, sistem reproduksi, tekanan darah, emosi, nafsu makan, pola tidur, dan produksi hormon.
6. Kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis)
Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah organ kecil seukuran kacang polong yang terletak di dasar otak. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur dan merangsang kelenjar lain di tubuh untuk bekerja. Contoh kelenjar yang diatur oeh hipofisis ini adalah kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal.
Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis prolaktin, oksitosin, LH, FSH, TSH, antidiuretik, adrekortikotropin, dan hormon pertumbuhan.
7. Ventrikel
Ventrikel adalah ruangan berisi cairan di dalam otak. Ada 4 ventrikel otak, yakni 2 ventrikel samping di belahan otak besar, di tengah otak, dan di belakang otak. Ventrikel saling terhubung satu sama lain oleh serangkaian tabung. Cairan di dalam ventrikel inilah yang disebut cairan serebrospinal.
8. Kelenjar pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar kecil yang berada di ventrikel otak. Kelenjar ini berperan dalam perkembangan sistem reproduksi dan menghasilkan hormon melatonin yang memengaruhi pola tidur sehari-hari.
Namun, di luar manfaat tersebut, fungsi kelenjar ini belum diketahui secara menyeluruh dan masih diteliti lebih lanjut.
9. Saraf kranial
Terdapat 12 pasang saraf kranial dengan fungsi spesifik di area kepala dan leher. Satu pasang saraf kranial pertama berada di otak besar, sedangkan 11 pasang lainnya ada di batang otak.
Fungsi saraf kranial antara lain mengendalikan pergerakan mata dan otot wajah, memengaruhi indra perasa dan pendengaran, menjaga keseimbangan tubuh, dan mengendalikan otot-otot dan kinerja organ di dalam tubuh.
10. Sistem limbik
Sistem ini berperan dalam mengendalikan amarah dan rasa takut serta memengaruhi daya ingat.
Karena rumit dan canggihnya fungsi otak, hingga saat ini kemampuan dan fungsi otak belum diketahui sepenuhnya. Itulah alasannya mengapa masih banyak penelitian yang dilakukan untuk mengenal lebih lanjut fungsi dari setiap bagian otak.
Untuk menjaga kesehatan otak, Anda disarankan untuk rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, melatih kemampuan otak dengan senam otak, menjaga tekanan darah serta kadar gula dan kolesterol, serta menghindari rokok dan minuman beralkohol.
Selain itu, Anda juga perlu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter untuk memantau fungsi dan kondisi kesehatan otak. Hal ini penting dilakukan agar kelainan otak bisa cepat terdeteksi dan ditangani sejak awal, sebelum menimbulkan gangguan fungsi otak.
Cara Kerja Otak Manusia
Otak pada dasarnya hanya mencari nikmat dan menghidari sengsara. Lalu bagaimana dengan cara kerja OTAK MODERN? Baerikut dibawah ini cara kerja otak mansuia, yaitu:
Otak Bekerja Dengan Cara BERTANYA:
1. “Mau fokus kesana atau tidak?” –> Otak menjawab berdasarkan kepentingan yaitu TUJUAN dan KEYAKINAN.
2. “Apa artinya hal ini?” –> Otak menjawab dengan asosiasi kenikamatan atau sengsara.
a. Asosiasi salah: Nikmat jangka pendek, sengsara jangka panjang.
b. Asosiasi benar: Nikmat jangka panjang, sengsara jangka pendek.
c. Asosiasi sempurna: Nikmat jangka pendek, nikmat sekali jangka panjang.
3. “Apa yang akan saya lakukan?” –> Otak menjawab dengan mengarah pada apa yang akan kita hubungkan dengan nikmat dan menjauhi sengsara.
Otak BINGUNG Ketika:
1. Terlalu banyak fokus;
2. Ada interupsi dan;
3. Asosiasi nikmat dan sengsara saling bertabrakan.
Otak FRUSTASI Ketika:
1. Apa yang diasosiasikan selalu berakhir sengsara;
2. Apa yang dilakukan hasilnya selalu sengsara.
Cara KOMUNIKASI Otak:
1. Penglihatan;
2. Perasaan/Gerakan dan;
3. Pendengaran.
Dua Hal Yang DIHINDARI OTAK MODERN:
1. Takut tidak cukup;
2. Takut tidaj dicintai.
Enam Hal Yang DICARI OTAK MODERN:
1. Kepastian/kenyamanan;
2. Ketidak pastian/variasi;
3. Konesksi/Cinta/Relasi;
4. Signifikan/Unggul/Berbeda;
5. Tumbuh/Lebih Baik dan;
6. Kontribusi/Berarti bagi orang lain.
Otak Menjadi DAHSYAT Ketika:
1. Mampu mengasosiasikan kearah yang sengsara dengan tindakan yang berguna untuk diri sendiri maupun orang lain.
2. Mengetahui cara untuk mau dan mapu memanfaatkan situasi dalam kondisi apapun untuk kebaikan sendiri dan orang lain.
3. Mampu mengaitkan asosiasi apa yang harus dikerjakan dengan kenikmatan bila dikerjakan dan kesengsaraan bila tidak dikerjakan.
4. Punya alasan yang kuat untuk mencapai tujuan.
5. Akibat terbentuk pola/kebiasaan yang mampu mengartikan asosiasi sempurna.
Perkembangan Otak Manusia
Perkembangan otak manusia dari bayi hingga lanjut usia
Otak terbentuk dan berkembang sejak manusia masih berada di dalam kandungan hingga usia dewasa. Perkembangan otak ini dimulai dari bagian belakang otak dan terus berlanjut ke depan atau bagian lobus frontal.
Dilansir dari laman University of Washington, selama masa perkembangan di dalam kandungan, 250.000 neuron (sel-sel saraf) ditambahkan setiap menitnya. Setiap neuron akan terhubung dengan neuron lainnya untuk membentuk sistem saraf dengan bantuan serat yang disebut dendrit dan akson.
Sel-sel saraf ini kemudian terus berkembang saat bayi dilahirkan hingga kemudian menurun pada usia tertentu.
Saat Bayi dilahirkan
Saat lahir, otak manusia sudah memiliki hampir seluruh neuron yang akan dimilikinya selama sisa hidup mereka. Meski demikian, hubungan antar sel-sel inilah yang masih akan terus berkembang. Mielin atau zat lemak yang melindungi akson serta membantu impuls bergerak lebih cepat pun sudah diproduksi oleh otak yang berada di dekat sumsum tulang belakang.
Adapun dari segi ukuran, rata-rata otak bayi yang baru lahir berukuran sekitar seperempat dari ukuran rata-rata otak orang dewasa. Ukurannya kemudian menjadi dua kali lipat pada tahun pertama kehidupannya. Dari segi berat, otak rata-rata bayi baru lahir memiliki berat sekitar satu pon atau setara 500 gram dan tumbuh sekitar dua pon atau sekitar 1 kg selama masa kanak-kanak.
Masa kanak-kanak
Memasuki usia tiga tahun, ukuran otak manusia terus tumbuh menjadi sekitar 80 persen dari ukuran orang dewasa. Pada usia ini, otak sebenarnya memiliki lebih dari 200 persen sinaps. Sinaps adalah hubungan antara akson dengan sel saraf yang memungkinkan informasi mengalir di antara keduanya.
Menginjak usia lima tahun, ukuran otak anak sudah mencapai 90 persen dari orang dewasa. Perkembangan otak pun menjadi lebih tajam pada usia ini. Setiap pengalaman yang dirasakan anak akan membentuk sinaps.
Usia remaja
Ukuran dan berat otak remaja tidak berbeda jauh dengan orang dewasa. Pada usia ini, mielin yang sudah dibentuk ketika bayi dilahirkan memiliki rangkaian yang lebih kompleks. Rangkaian akhir mielin tersebut berada di bagian lobus frontal, tepatnya di belakang dahi, yang berfungsi untuk mengambil keputusan, mengontrol impuls, dan empati.
Namun, fungsi tersebut belum begitu matang selayaknya orang dewasa. Oleh karena itu, banyak remaja yang sering mengalami galau atau emosi yang labil.
Usia dewasa
Saat memasuki usia dewasa, ukuran dan berat otak sudah jauh lebih berkembang dibandingkan sebelumnya. Pada masa ini, berat rata-rata otak wanita adalah sekitar 2,7 pon atau setara 1,2 kg, sedangkan pria sekitar 3 pon atau setara 1,3 kg.
Pada usia 20 tahun, perkembangan otak pada lobus frontal akhirnya selesai, terutama pada kemampuan penilaian. Namun, perkembangan otak juga akan mulai menurun secara perlahan di rentang usia ini. Tubuh dengan sendirinya akan membentuk sekaligus menghilangkan sel saraf dan sel otak.
Lanjut usia
Pada usia 50 tahun, ingatan mulai menjadi lebih pendek atau Anda jadi lebih mudah melupakan sesuatu. Ini disebabkan karena penuaan alami mengubah ukuran dan fungsi otak. Berkurangnya kemampuan otak sepenuhnya disebabkan oleh kematian sel-sel otak dan sinapsis. Otak menjadi menyusut dan risiko berbagai penyakit terkait dengan otak akan terus meningkat.
Penyakit Otak Manusia
Apa saja penyakit yang mungkin terjadi pada otak manusia?
Saat otak sehat, ia bekerja dengan cepat dan normal sebagaimana mestinya. Namun, beberapa penyakit atau kelainan di otak bisa muncul sehingga dapat mengganggu fungsi otak Anda dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti sakit kepala, pusing, atau tanda lainnya yang terkait dengan sistem saraf.
Beberapa penyakit atau kelainan yang mungkin terjadi di otak manusia adalah:
Cedera otak
cedera otak adalah cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara fisik, emosional, dan sikap. Ada dua bentuk cedera yang mungkin terjadi, yaitu cedera traumatik dan nontraumatik.
Cedera traumatik umumnya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kecelakaan, jatuh, dan sebagainya. Sementara cedera nontraumatik terjadi karena kerusakan pada otak akibat faktor internal, seperti kekurangan oksigen. Beberapa contoh cedera nontraumatik, yaitu stroke, meningitis, ensefalitis, kejang, tumor otak, dan sebagainya.
Demensia dan Alzheimer
Demensia adalah sindrom yang melibatkan kehilangan memori dan penurunan fungsi intelektual yang cukup parah sehingga mengganggu kemampuan individu untuk melakukan tugas rutin. Sementara penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum dan berkembang paling cepat pada lansia.
Parkinson
Penyakit Parkinson adalah kelainan otak yang menyebabkan tubuh gemetar (tremor) dan kesulitan berjalan, bergerak, dan koordinasi.
Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan yang terjadi ketika aktivitas otak menjadi tidak normal dan menyebabkan kejang hingga kehilangan kesadaran.
Gangguan mental
Gangguan mental atau sering disebut dengan penyakit kejiawaan adalah kondisi medis yang berkembang dan memengaruhi otak. Kondisi ini dapat mengganggu pemikiran, perasaan, suasana hari, fungsi sehari-hari, dan kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain. Beberapa tipe gangguan mental yang mungkin terjadi seperti, depresi, kecemasan, atau gangguan psikotik seperti skizofrenia.
Demikianlah pembahasan artikel kami diatas tentang Anatomi otak yang meliputi Pengertian, Bagian-bagian, fungsi, Cara kerja, Perkembangan dan Penyakit otak manusia. Semoga dapat bermanfaat untuk teman-teman. Terimah kasih.