Angka Harapan Hidup – Pengertian, Rumus dan faktor yang mempengaruhi A

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Kembali lagi di Lazuare.com. Pada artikel kali ini pembahasannya adalah Angka Harapan Hidup yang dimulai dari Pengertian, Rumus, dan Faktor yang mempengaruhi Angka Harapan Hidup Semoga para pembaca bisa mendapatkan ilmu dan juga informasi setelah membaca artikel ini.

Pengertian Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup penduduk adalah rata-rata kesempatan atau waktu hidup yang tersisa. Usia harapan hidup bisa diartikan pula dengan banyaknya tahun yang ditempuh penduduk yang masih hidup sampai umur tertentu.
Dalam hal ini berdasarkan serangkaian Age Specific Rate atau rata-rata umur spesifik dari kematian, besar kecilnya usia harapan hidup suatu generasi sangat dipengaruhi oleh banyaknya penduduk yang mampu melewati umur tertentu, dan banyaknya penduduk yang dilahirkan hidup dari suatu generasi sampai mencapai umur tertentu.
Harapan hidup berbeda dengan lama hidup, lama hidup atau panjang hidup yakni jumlah tahun maksimum penduduk untuk dapat hidup. Berbeda dengan harapan hidup, lama hidup antara penduduk suatu negara atau daerah dengan daerah lainnya tidak berbeda karena umur manusia ada batas maksimumnya.

Harapan hidup dari sekelompok individu bergantung pada perawatan.Istilah yang dikenal sebagai harapan hidup ini paling sering digunakan dalam konteks populasi manusia, tetapi juga digunakan dalam tanaman atau hewan ekologi; dihitung dengan analisis kehidupan tabel (juga dikenal sebagai aktuaria tabel).
Istilah harapan hidup juga dapat digunakan dalam konteks benda-benda yang diproduksi dan 49.0 tahun Jepang (2008 EST), meskipun Jepang tercatat harapan hidup mungkin telah sangat sedikit meningkat oleh menghitung banyak kematian bayi sebagai anaknya.Usia tertua rekaman dikonfirmasi untuk setiap manusia adalah 122 tahun (Jeanne Calment). Ini disebut sebagai “maksimum harapan hidup”, yang merupakan batas atas kehidupan, jumlah maksimum tahun setiap manusia dikenal memiliki tinggal.

Rumus Angka Harapan Hidup

“Usia harapan hidup ditentukan oleh besarnya angka jumlah kematian bayi”. Jika kematian bayi jumlahnya besar, usia harapan hidup akan rendah. Oleh karenanya, biasanya di negara-negara maju harapan hidupnya tinggi karena pada umumnya tingkat kesehatan ibu dan bayinya tinggi. Sebaliknya dinegara berkembang biasanya relatif rendah karena buruknya tingkat kesehatan.
“Cara untuk menentukan usia harapan hidup ialah dengan menunjukkan dan meratakan semua umur dari seluruh kematian pada waktu tertentu”. Contohnya jika disuatu daerah diketahui bahwa terdapat 50 orang yang meninggal umur masing-masing yang meninggal berbeda-beda ada yang 2 tahun ada yang 400 tahun, bahkan ada yang 95 tahun.
Umur masing-masing yang meninggal dijumlahkan semuanya dan kemudian dibagi dengan jumlah orang yang meninggal pada tahun itu, yakni sebanyak 50 orang. Misalnya ketika dijumlahkan semua orang yang meninggal diperoleh sebesar 2.500 maka usia harapan hidup dapat dihitung sebagai berikut:
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi kependudukan dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel dan grafik.
Bahkan bentuk-bentuk tersebut dapat disajikan dalam format digital sehingga tmpak lebih menarik dan membantu memudahkan dalam memahaminya. Peta yang menyajikan informasi tentang kependudukan disebut peta tematik.
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara ilmiah tentang populasi manusia, terutama yang berhubungan dengan umur, struktur dan perkembangannya. Salah satu komponen utama demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk adalah kematian. Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan indikator kematian yang umum dipakai. Terdapat empat macam AHH yaitu AHH periode, AHH kohort, The Cross-Sectional Average Length of Life (CAL) dan Rata-rata AHH Kohort (RAK). Dengan menggunakan data angka kematian Amerika Serikat 1901-1991 diperoleh bahwa laju kematian sesaat , di mana a adalah umur dan t adalah tahun, merupakan fungsi yang paling menggambarkan angka kematian Amerika Serikat. Fungsi tersebut digunakan untuk menghitung ke empat AHH tahun 1901-1991 dan dapat memprediksi AHH beberapa tahun ke depan. RAK adalah indikator yang baik digunakan untuk menghitung AHH dibandingkan dengan AHH periode dan CAL

Faktor-faktor yang mempengaruhi Angka Harapan Hidup

Berikut ini terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi angka harapan hidup, terdiri atas:

Hal yang mempengaruhi kelangsungan hidup lebih lama
Penyebab panjangnya umur manusia, tergantung dari beberapa faktor: (Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor).

  1. Pola Makan
  2. Penyakit bawaan dari lahir/penyakit degeneratif
  3. Lingkungan Tempat Tinggal
  4. Strees Atau Tekanan

Faktor-faktor kesehatan yang mempengaruhi dan berhubungan dengan usia harapan hidup
Terdiri atas:

1. Gizi
Melewati kehidupan di dunia hingga usia 100 tahun mungkin menjadi harapan sebagian manusia. Mereka berpendapat bahwa dengan semakin panjang umur semakin banyak hal-hal yang dapat dilakukan, terlepas itu perbuatan yang baik maupun buruk. Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari beberapa faktor. Tapi yang paling berpengaruh adalah pola makan.
Mereka yang mempunyai kesempatan untuk menikmati hidup lebih lama ini adalah orang-orang yang sangat memperhatikan pola makannya. “Mereka mengurangi konsumsi kalori ke dalam tubuhnya.
Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor:

Orang-orang lanjut usia ini mulai mengurangi konsumsi kalori dengan hanya memakan kacang-kacangan (kedelai), makan ikan dan minum teh hijau maupun teh hitam.
Melakukan puasa seperti yang dilakukan umat Islam pada bulan Ramadhan.
Melakukan diet terhadap jenis makanan goreng-gorengan, selain juga mengurangi porsi makan sehari-hari.
Pada awal usia 50 tahunan, disaat proses metabolisme tubuh sudah mulai lambat, mereka banyak makan makanan yang mengandung zat anti oksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Makan ikan yang mengandung zat omega 3 yang sangat tinggi, yang dapat mengurangi kolesterol dalam tubuh.
Mereka juga memangkas konsumsi protein dan lemak dalam tubuh, dengan cara mengurangi makanan yang mengandung lemak dan protein hewani, seperti telor, susu, daging, keju, dsb.
Menyarankan agar para manula tersebut mulai kembali ke makanan ‘back to nature’ atau kembali ke alam. Diantaranya degan cara mengkonsumsi makanan tanpa dimasak atau menjadi seorang vegetarian.

2. Merokok
Merokok mengurangi usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Atau kalau anda tidak merokok berarti menambah usia harapan hidup rata-rata 10 tahun. Demikian antara lain hasil penelitian selama 50 tahun di Inggris mengenai dampak merokok terhadap kesehatan. Hasil penelitian yang dimuat di Jurnal Kesehatan Inggris ini menunjukkan, terdapat 20 penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok.

Penelitian terlama tentang dampak merokok terhadap kesehatan menunjukkan bahwa rata-rata perokok meninggal dunia 10 tahun lebih cepat dibanding mereka yang tidak merokok. Penelitian ini dimulai 50 tahun lalu ketika untuk pertama kalinya muncul kaitan antara merokok dan kanker paru-paru.
Temuan ini sangat penting untuk mendorong orang berhenti merokok. Penelitian ini melibatkan sekitar 35 ribu dokter di Inggris yang lahir antara tahun 1900 dan 1930. Para ilmuwan memantau kebiasaan merokok mereka selama lebih dari 50 tahun. Dan data paling akhir menunjukkan resiko yang ada jauh lebih besar dari perkiraan awal.
Mereka yang berhenti merokok pada usia 60 tahun, bisa meningkatkan harapan hidup selama tiga tahun. Sementara bila seseorang berhenti merokok pada usia 30 tahun, berbagai dampak negatif terhadap kesehatan bisa diminimalkan.
Ada sekitar 20 penyakit yang terkait dengan merokok ini, antara lain penyakit jantung, stroke, dan berbagai macam kanker. Di negara berkembang dewasa ini, semakin banyak orang merokok. Sejak penelitian ini dilakukan, diperkirakan 100 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat merokok.
“Kematian itu disebabkan merokok telah dibuktikan sebagai penyebab berbagai penyakit saluran pernapasan seperti penyakit paru obstruktif menahun, kanker paru, dan diyakini merupakan faktor resiko untuk penyakit jantung, stroke, dan berbagai penyakit kronis lain”.

3. Menapause
Keberhasilan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan telah meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain meningkatnya umur harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun. Disamping itu terjadi pula pergeseran umur menopause dari 46 tahun pada tahun 1980 menjadi 49 tahun pada tahun 2000.
Jumlah dan proporsi penduduk perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan memasuki usia menopause dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 jumlah perempuan berusia diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30,0 juta atau 11,5% dari total penduduk.
Pada usia 50 tahun, perempuan memasuki masa menopause sehingga terjadi penurunan atau hilangnya hormon estrogen yang menyebabkan perempuan mengalami keluhan atau gangguan yang seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat menurunkan kualitas hidupnya. Padahal estrogen tersebut mempunyai manfaat yang beragam, sehingga menurunnya produksi hormon akan berpengaruh terhadap beberapa perubahan penting dalam tubuh.

Gejala-gejala awal yang menandakan kurangnnya kadar estrogen

  1. Wajah kemerahan
  2. Keringat pada malamm hari
  3. Rasa sakit dan nyeri (nyeri tulang dan sendi)
  4. Kekeringan didaerah vagina
  5. Masalah kandung kemih
  6. Hubungan seksual yang menimbulkan rasa nyeri
  7. Kulit kering
  8. Gangguan tidur
  9. Emosi yang mudah berubah-rubah
  10. Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
  11. Gejolak panas di dada dan muka (hot flushes)
  12. Sakit kepala
  13. Mudah pingsan
  14. Depresi
  15. Daya ingat menurun
  16. Sulit konsentrasi

Penyakit jangka panjang seperti tulang keropos (osteoporosis), jantung koroner, stroke, kanker usus besar.
Menopause dapat diatasi dengan Terapi penggantian hormon (TPH) yang bertujuan untuk mengganti hormon yang mulai menghilang agar efek-efek menopause dapat diatasi. Berkonsultasi pada ahli kandungan untuk membantu mempertimbangkan risiko TPH dan menemukan penanganan yang paling tepat.

Olahraga merupakan hal yang penting, tidak saja untuk kesehatan umum anda, tetapi juga memperbaiki densitas/kepadatan tulang anda dan menghilangkan gejala-gejala menopause.

4. Osteporosis
Seiring meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia, masalah osteoporosis/tulang keropos perlu mendapat perhatian serius. Semakin tua seseorang, semakin mudah terserang osteoporosis. Orang lanjut usia merupakan sasaran paling sering terkena osteoporosis. Ketika perempuan mencapai usia 80 tahun, ia mengalami resiko 40% mengalami 1 atau lebih patah tulang belakang. Data dunia juga menyebutkan satu dari tiga wanita beresiko terkena osteoporosis.
Kunci utama untuk melawan kerapuhan tulang adalah dengan memperhatikan gaya hidup, pola makan, dan aktivitas fisik.

Cara Menghitung Angka Harapan Hidup

Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat Tabel Kematian. Tetapi karena sistem registrasi penduduk di Indonesia belum berjalan dengan baik maka untuk menghitung Angka Harapan Hidup digunakan cara tidak langsung dengan program Mortpak Lite..
Pertanyaan : Berapa angka umur harapan hidup yang dikatakan baik sebagai tolak ukur status kesehatan?
Angka harapan hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas (kematian) menurut umur. Angka ini adalah angka pendekatan yang menunjukkan kemampuan untuk bertahan hidup lebih lama. Angka umur harapan hidup yang baik dipengaruhi oleh kesehatan fisik, pendapatan, dan keamanan lingkungan. Apabila kesehatan fisik tidak mendukung akan memberikan factor timbulnya penyakit yang memicu pada kematian. Hal ini akan membuat penurunan angka harapan hidup, begitu juga sebaliknya. Besarnya angka umur harapan hidup menurut standar UNDP adalah 25 < x < 85.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2014 umur harapan hidup masyarakat Indonesia rata-rata mencapai 71 tahun. Padahal, pada 2004, umur harapan hidup hanya pada kisaran 66,2 tahun dan diperkirakan umur harapan hidup di Indonesia akan semakin meningkat setiap tahunnya baik pada jenis kelamin pria maupun wanita.

Angka Harapan Hidup Di Indonesia

Angka Harapan Hidup Pria-Wanita

Pertanyaan : Status gizi apa yang dijadikan tolak ukur status kesehatan?

Status Gizi

Status gizi yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat saat ini adalah diukur melalui indikator-indikator status gizi bayi yang diukur dengan :

  1. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
  2. Status gizi balita,
  3. Status gizi ibu hamil
  4. Kurang Energi Kronis (KEK)
  5. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan individu, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi, juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang masih menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan menyusui.

Itulah pembahasan artikel kami diatas tentang Antioksidan yang meliputi Pengertian, Rumus, dan Faktor yang mempengaruhi Angka Harapan Hidup. Semoga dapat bermanfaat untuk teman-teman. Terimah kasih.