Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar. Sementara itu, menurut Koentjara Ningrat (1996: 160) asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi di berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara insentif.
Sehingga sifat khas dari unsur kebudayaan beberapa golongan itu akan berubah menjadi unsur kebudayaan campuran. Selain pengertian, kalian juga bisa mengenal lebih dalam terkait asimilasi. Mulai dari syarat, Proses, faktor penghambat hingga faktor pendorongnya serta contohnya.
Pengertian Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan anyar. Suatu asimilasi ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan masa orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi mencakup usaha-usaha untuk mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan juga tujuan bersama.
Berikut ini terdapat beberapa pengertian asimilasi menurut para ahli, terdiri atas:
Menurut Koentjara Ningrat (1996: 160)
Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara insentif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Menurut Ogburn and Nimkoff
Asimilasi adalah proses dari interpenetration dan perpaduan individu dan kelompok anquires kenangan, sentimen, dan sikap orang lain atau kelompok, dan dengan berbagi pengalaman dan sejarah, digabungkan dengan mereka dalam kehidupan budaya”.
Asimilasi adalah penyerapan kelompok ke dalam cara masyarakat dominan dan kelompok hilangnya umum kekhasan budaya sebagai akibatnya”.
Menurut Soerjono Soekamto
Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.
Menurut Robert E.Park dan Ernest W. Burgess (1921:735)
“Proses interpretasi dan fusi di mana orang-orang dan kelompok memperoleh kenangan, sentimen, dan sikap orang lain atau kelompok, dan, dengan berbagi pengalaman dan sejarah, digabungkan dengan mereka dalam kehidupan kebudayaan bersama “.
Syarat Asimilasi
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
- terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
- terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
- Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.
Proses Asimilasi
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam proses asimilasi, terdiri atas:
- Pertama, masyarakat harus dapat menghargai unsur-unsur asing dan kebudayaan yang dibawanya.Tidak semua unsur-unsur asing berdampak negatif. Banyak hal yang dapat kita ambil manfaatnya dari unsur-unsur asing tersebut.
- Kedua, adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.Toleransi adalah sikap menghargai kebudayaan atau pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.Adanya toleransi antarkebudayaan memungkinkan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai. Masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi cenderung mampu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.
- Ketiga, adanya sikap terbuka.Masyarakat yang senantiasa menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan sikap terbuka, akan dapat hidup dengan sejahtera.
Faktor Pendorong Asimilasi
Faktor-faktor umum yang mendorong ataupun mempermudah terjadinya asimilasi masa lain :
- Toleransi di masa sesama kelompok yang bertentangan kebudayaan.
- Kesempatan yang persis dalam bidang redovisning.
- Kesediaan menghormati dan menghargai jamaah asing dan kebudayaan yang dibawanya.
- Sikap terbuka yang golongan yang berkuasa pada masyarakat.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.
- Perkawinan masa kelompok yang berbeda budaya.
- Mempunyai musuh yang persis dan meyakini kekuatan tiap-tiapo untuk menghadapi musuh ini.
Faktor Penghalang Asimilasi
Faktor-faktor publik yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi yaitu :
- Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat (biasanya golongan minoritas).
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu sering kali menimbulkan. Factor ketiga.
- Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
- Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
- Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan cirri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi.
- In-group feeling yang kuat dapat pula menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi.
- Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas lain yang dapat mengganggu kelancaran proses asimilasi adalah apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa.
- Kadangkala factor perbedaab kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi juga dapat menyebabkan terhalangnya proses asimilasi.
Perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.
Contoh Asimilasi
Berikut ini terdapat beberapa contoh asimilasi, terdiri atas:
1. Dangdut
Dangdut adalah salah satu dari genre seni musik populer tradisional Indonesia yang khususnya memiliki unsur-unsur Hindustani (India), Melayu, dan Arab. Dangdut bercirikan dentuman tabla (alat musik perkusi India) dan gendang. Dangdut juga sangat dipengaruhi dari lagu-lagu musik India klasik dan Bollywood.
Sejarahnya, dangdut dipengaruhi musik India melalui film Bollywood oleh Ellya Khadam dengan lagu “Boneka India”, dan terakhir lahir sebagai Dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer, sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).
Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
2. Budaya Hindu di Bali
Kita tahu agama Hindu adalah agama mayoritas masyarakat di Bali, tetapi untuk budayanya hindu di Bali adalah hasil dari perpaduan budaya kepercayaan animisme tradisional dengan agama Hindu yang dibawa dari luar Jawa yaitu India.
3. Smartphone
Penggunaan smartphone di jaman sekarang ini merupakan asimilasi dari budaya teknologi. Dimana di jaman dulu orang-orang hanya berkomunikasi dari mulut ke mulut, mengumggpulkan orang/masyarakat menggunakan kulkul/kentongan di jaman sekarang bisa berubah derastis dengan adanya telepon atau smartphone yang semakin berkembang sehingga lebih menghemat waktu dan tenaga.
Demikianlah pembahasan mengenai Asimilasi – Pengertian, Syarat-syarat, Proses, Faktor Pendorong, Faktor Penghalang dan Contoh. semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.