Sel tumbuhan memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, umumnya berukuran mikroskopis, artinya hanya dapat dilihat dibawah pengamatan mikroskop. Meskipun sel merupakan unit terkecil, namun di dalamnya masih terdapat bagian-bagian yang lebih kecil lagi dan berperan dalam melakukan aktivitas hidup sel itu sendiri atau disebut dengan organel.
Jenis organel pada sel tumbuhan bermacam-macam dan masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Organel-organel apa saja yang menyusun sel tumbuhan? Bagaimana karakteristik yang dimilikinya? Apakah fungsi dari setiap organel yang menyusun sel tumbuhan tersebut? Mari kita simak penjelasannya pada Ciri-ciri Sel Tumbuhan – Sel Tumbuhan, Fungsi, Ciri-ciri dan Struktur dibawah ini.
Sel Tumbuhan
Untuk hal ini sel tumbuhan merupakan bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Walaupun sel tumbuhan merupakan bagian yang terkecil dari organ tumbuhan, namun pada bagian ini terjadi peristiwa yang penting yang diantaranya yaitu:
1.Plasmolisis
Pada tumbuhan yang melalui peristiwa osmosis yaitu perpindahan molekul air yang melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Plasmolisis dapat terjadi karena adanya dampak dari peristiwa osmosis tersebut.
Yang dalam hal ini, bila sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi “hipertonik”, maka sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor yang menyebabkan sel tumbuhan menjadi lemah dan pada akhirnya menjadi layu. Hal ini terjadi karena tekanan yang terus berkurang hingga di suatu titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, dan menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Yang pada akhirnya terjadilah peristiwa cytorrhysis yaitu runtuhnya seluruh dinding sel.
Dalam hal ini ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem dan jarang terjadi di alam. Yang biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau laturan gula untuk menyebabkan ekosmosis.
2.Deplasmolisis
Deplasmolisis ialah menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan di letakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Dan banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan dapat menyebabkan terjadinya deplasmolisis, membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel.
Peristiwa deplasmolisis dilatar belakangi dengan adanya salah satu fungsi dari membran sel yakni sebagai lalu lintas molekul dan ion yang secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel itu anatara lain molekul hidrofobik “CO2, O2” dan molekul polar yang sangat kecil “air, etanol”.
Sementara itu, molekul lainnya yang seperti molekul polar dengan ukuran besar “glukosa”, ion dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus supaya dapat masuk ke dalam sel. Banyaknya molekul yang masuk dan keluar melalui membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran terjadi dalam 2 cara yaitu:
Transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus.
Dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Krenasi
Dalam hal ini krenasi ialah kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Krenasi dapat terjadi karena, lingkungan hipertonik dimana sel memiliki larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan di sekitar luar sel, osmosis “difusi air” yang menyebabkan pergerakan air keluar dari sel dan sitoplasma berkurang volumenya, sebagai akibatnya sel tumbuhan mengecil.
Lisis
Lisis merupakan peristiwa pecah atau rusaknya integritas membran sel dan menyebabkan keluarnya organel sel. Yang salah satu penyebab sel lisis ialah ketidakseimbangan tekanan osmosis antara tekanan lingkungan dan tekanan dalam sebuah sel.
Bila terjadi peristiwa dimana kondisi lingkungan bersifat lebih hipotonis dibandingkan kondisi tekanan dalam sel, atau kondisi dalam sel lebih hipertonis dari pada kondisi lingkungan, maka sel tersebut akan mengalami lisis. Hal ini diakibatkan peristiwa osmosis yaitu perpindahan air dari lingkungan hipotonis ke hipertonis. Yang akibatnya sel akan mengembang dan lama-kelamaan menjadi pecah.
Ciri-ciri Sel Tumbuhan
Berikut ini beberapa ciri-ciri sel tumbuhan diantaranya yaitu :
Memiliki dinding sel.
Memilki plastida (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas).
Memilki vakuola yang besar.
Ukuran nukleusnya lebih kecil dibandingkan vakuola.
Bentuk selnya tetap.
Penyimpanan energinya dalam bentuk butiran pati.
Fungsi Sel Tumbuhan
Adapun fungsi Sel Tumbuhan dibawah ini yaitu :
Mengatur semua aktivitas tumbuhan.
Berperan langsung dalam proses tumbuh kembang tumbuhan.
Menyimpan dan membawa sifat genetik tumbuhan.
Menyusun dan menjaga bentuk tubuh tumbuhan.
Struktur Sel Tumbuhan
Adapun Struktur sel Tumbuhan yaitu :
Secara umum, struktur sel terbagi atas sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel tumbuhan tergolong ke dalam sel eukariotik. Sel eukariotik merupakan sel makhluk hidup bernukleus yang dibungkus oleh membran. Ciri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut:
Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah.
Bahan gen berada di dalam inti sel.
Memiliki organel seperti badan golgi, mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, dan kloroplas (pada tumbuhan).
Bahan gen (DNA) berbentuk seperti pita ganda yang tersusun spiral saling melilit (double helix).
Demikianlah pembahasan mengenai Ciri-ciri Sel Tumbuhan – Sel Tumbuhan, Fungsi, Ciri-ciri dan Struktur. semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.