Dalam hal ini banyak di antara reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh manusia bisa berlangsung dengan cepat, tetapi sebaliknya bila sesama zat tersebut direaksikan kembali di luar tubuh maka akan berlangsung lambat atau terhenti. Untuk perbedaan tersebut disebabkan oleh ada tidaknya katalisator yang ikut bekerja, yakni enzim. Dalam peristiwa reaksi dalam tubuh tersebut enzim makin lama makin menghilang, tidak seperti katalisator yang tidak ikut bereaksi.
Enzim hanya sedikit yang diperlukan, akan tetapi dapat mempengaruhi perubahan bentuk suatu zat berlipat-lipat banyaknya. Pepsin yang murni dapat mampu mencernakan bagian putih dari telur rebus seberat 50.000 kali beratnya dalam waktu 2 jam lamanya. Nah berikut ini Enzim Pencernaan – Enzim di Mulut dan di dalam Lambung makanan di dalam tubuh manusia, untuk lebih jelasnya simak ulasan dibawah ini.

Di Dalam Mulut
Dalam rongga mulut bermuara saluran-saluran kelenjar dari berbagai kelenjar ludah. Dalam air ludah tersebut, selain mengandung lendir juga mengandung enzim yang disebut dengan amilase atau sering dikenal dengan ptialin. Dalam rongga mulutlah terjadi pencernaan kimiawi untuk pertama kalinya, terutama untuk bahan makanan karbohidrat.
Amilase dalam mulut akan memecah amilum (zat pati) menjadi maltose dan glukose. Karena makanan hanya sebentar terdapat dalam rongga mulut, kesempatan bekerjanya amilase tidak dapat tuntas dalam mulut, namun selama perjalanannya sepanjang esofagus pengaruh amilase dilanjutkan. Begitu makanan sampai dalam rongga lambung yang bersifat asam, berhentilah kerja amilase.
Di Dalam Lambung
Di dalam lambung, selain suasana menjadi asam oleh asam HCL (pH 1,5-2,5) juga terdapat getah lambung yang dihasilkan oleh sejumlah kelenjar pada dinding selaput lendir lambung. Dalam gatah lambung terdapat berbagai enzim yang dapat bekerja dalam suasana asam.
Enzim utama dalam getah lambung ialah pepsin untuk memecah molekul protein. Pepsin merupakan enzim khas yang terdapat pada hewan Vertebrata. Pepsin memecah protein tidak tuntas menjadi asam amino. Asam amino ialah komponen dasar dari protein, biasanya pepsin akan memutuskan ikatan dalam rantai protein yang terdapat asam amino tiroksin dan fenilalanin. Enzim-enzim yang memecah molekul protein dinamakan enzim proteolitik, enzim-enzim tersebut memiliki kekhasan dalam bekerjanya pada molekul protein.
Kadang-kadang timbul pertanyaan, mengapa dinding lambung sendiri yang tidak lain tersusun oleh protein tidak tercerna oleh aktivitas pepsin. Pertanyaan tersebut dijelaskan melalui dua alasan yaitu:
Permukaan rongga lambung diselaputi oleh lapisan lendir yang dihasilkan oleh kelenjar.
Enzim pepsin dilepaskan oleh kelenjar dalam bentuk tidak aktif yaitu pepsinogen. Pepsinogen hanya bekerja dalam suasana yang sangat asam.
Di Dalam Usus Halus
Di dalam rongga usus halus inilah berlangsung sebagian besar dari proses pencernaan makanan. Apabila makanan yang dilepaskan oleh lambung gunpal demi gumpal melalui pulorus masuk duodenum, keasaman makanan akan merangsang pelepasan berbagai jenis enzim oleh kelenjar penceranaan. Enzim-enzim tersebut dihasilkan oleh dua kelenjar utama, yaitu pankreas dan kelenjar pencernaan usus.
Dalam getah pankreas terdapat berbagai macam enzim, yang pada dasarnya dapat mencerna bahan makanan utama seperti karbohidrat, lipid dan protein. Amilase pankreas disebut juga dengan diastase atau amilopsin, seperti juga enzim dalam kelenjar ludah akan memecah zat pati menjadi molekul-molekul lebih kecil seperti molekul glukose, bahkan amilase pankreas lebih penting, karena pencernaan karbohidrat berlangsung di sini.
Lipase yang dihasilkan oleh pankreas merupakan enzim utama yang berkerja memecah lemak. Di antaranya lemak dipecah menjadi gliserol dan asam lemak, meskipun tidak semua lemak dapat dipecah secara tuntas, namun molekul-molekul kecil tersebut sudah dapat diserap oleh dinding usus.
Bersama dengan getah pankeras terdapat cairan empedu yang mengandung berbagai komponen, seperti yakni garam empedu, pigmen empedu dan kolesterol, yang sudah pasti bahwa cairan empedu tidak mengandung enzim pencernaan. Meskipun demikian garam empedu dibutuhkan untuk pencernaan lemak karena membentuk tetes-tetes kecil lemak agar lebih mudah bersentuhan enzim lipase.
Demikianlah pembahasan mengenai Enzim Pencernaan – Enzim di Mulut dan di dalam Lambung semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.