Sejarah Penemuan Virus
Penyelidikan tentang objek-objek berukuran sangat kecil dimulai sejak ditemukannya mikroskop oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Antony Van leewenhoek (1632-1723). Berkat penemuan mikroskop tersebut, berbagai penelitian tentang objek-objek mikroskopis mulai berkembang. Berbagai penelitian itu kemudian berkembang semakin pesat sejalan dengan perkembangan mikroskop.


Pengertian Virus
Mikroskop pertama mampu melihat perbesaran objek hingga 150x ukuran asli. Dengan teknik dan susunan lensa yang semakin disempurnakan, mikroskop cahaya mampu melihat objek hingga perbesaran 1.000x. Kini, dengan mikroskop elektron yang mempunyai perbesaran lebih dari 10.000x, kita dapat melihat objek mikroskopis dengan lebih detail.
Klasifikasi Virus
Sifat Dasar Virus
Sifat dasar virus secara umum adalah sebagai berikut:
- Berbeda dengan sel organisme yang memiliki DNA maupun RNA, bahan genetis virus hanya satu macam DNA atau RNA saja
- Struktur virus sangat sederhana hanya tersusun atas asam nukleat yang terbungkus oleh selaput protein
- Virus mengadakan produksi dan bermetabolisme hanya jika berada di dalam sel hidup
- Virus tidak membelah diri secara biner sebagaimana pada sel organisme. Partikel virus diperbanyak melalui proses replikasi asam nukleat dan biosintesis protein pelengkap
- Bila menginfeksi sel inang, virus mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem enzim sel inangnya, dan mengarahkannya selaras dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus
- Virus menggunakan ribosom sel inangnya untuk keperluan biosintesinya
- Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah-pisah dan baru digabung menjadi satu partikel virus lengkap (virion) menjelang dibebaskan dari sel inangnya
- Sebelum berlangsung proses pembebasan, partikel beberapa virus mendapat selubung luar dari lipoprotein dan bahan-bahan lilin yang sebagian berasal dari sel inang
- Partikel virus lengkap disebut virion, terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan atau tanpa selubung
Asal-Usul Virus
Ada tiga hipotesis yang menjelaskan asal-usul virus:
- Hipotesis ini didasarkan pada teori evolusi
Menurut hipotesis ini virus sudah menjadi parasit sejak organisme selullar pertama. Selanjutnya sejalan dengan evolusi organisme viruspun mengalami evolusi dan tetap bertahan parasit hingga saat ini. Penganut teori mengemukakan contoh kasus virus herpes. Virus herpes simplek ditemukan parasit pada manusia seumur hidup. Namun tanpa menimbulkan penyakit. - Virus berasal dari bakteri patogen yang mengalami evolusi mundur
Teori ini banyak dianut pada saat Chlamydiae dan Rickettsiae masih dimasukkan ke dalam, golongan virus. Sejak Chlamydiae dan Rickettsiae dimasukkan ke dalam golongan bakteri, hipotesis ini relatif kehilangan p - Virus adalah komponen sel-sel normal yang kemudian menjadi otonom
Di dalam sel hidup, virus bersifat otokatalitik dan mempengaruhi sel inang untuk membentuk reflika-reflika virus. Dengan kata lain, virus berasal dari inti sel (asam nukleat) normal, yang berjuta tahun yang lalu rnemperoleh kemampuan bereflikasi secara otonom Berta berkemampuan untuk memerintahkan pembentukan protein kapsid. Berdasarkan hipotesis ini, virus kanker yang terdapat di dalam sel normal dianggap gen yang tertindas.
Cara Hidup Virus
Virus tidak bisa hidup secara bebas. Melainkan harus berada di dalam sel makhluk hidup yang lain. Misalnya: virus dapat hidup pada sel bakteri, tumbuhan, hewan dan pada sel manusia. Virus yang menginfeksi bakteri maka bakteri akan mati. Sedangkan virus yang menginfeksi manusia, maka virus tersebut hidup di dalam sel tubuh manusia dan berakibat yang orang yang terinfeksi akan menjadi saki. Sedangkan apabila virus yang hidup pada sel tumbuhan, maka akan menyebabkan tumbuhan tersebut lama-kelamaan akan mati terserang virus.
Reproduksi Virus
Virus bersifat parasit obligat, aktivitas metabolik dan reproduksi baru bisa dilakukan bila berada di dalam sel inangnya. Reproduksi berlangsung melalui proses replikasi, dimana asam nukleat virus digandakan untuk menjadi virus baru. Secara umum reproduksi virus dapat digambarkan sebagai berikut:
- Adsorpsi
Virus melekat pada sel inang pada situs-situs spesifik - Penetrasi dan Pelepasan Kapsid
Mekanisme penetrasi ada dua kemungkinan, pertama penelanan seluruh bagin virus oleh sel inang melaluil,”- proses fagositosis yang disebut viropeksis. Selanjutnya di dalam vakuola sel inang dengan bantuan enzim protease lisosomal, kapsid dihancurkan sehingga asam nukleat menjadi bebas. Kedua, kapsid melebur dengan permukaan membran sel inang, sehingga yang masuk ke dalam sel inang hanya asam nukleat saja. - Reflikasi
Penetrasi diikuti dengan suatu periode yang dinamakan periode laten. Selanjutnya terjdi reflikasi yang berlangsung di sitoplasma, nukleoplasma atau di keduanya serta sintesis protein-protein virus. Protein-protein virus disintesis di ribosom. Pada proses ini sel inang menyediakan energi, enzim, bahan-bahan pembangun (prekursor) dan perlengkapan biosintesis lainnya. Dengan tersedianya kelengkapan biosintesis ini, asam nukleat virus dapat mensintesis protein yang sesuai dengan kehendaknya. Asam nukleat virus baru disintesis dari nukleotidanukleotida asam nukleat sel inang dengan bantuan enzim reflikasi yang disandi oleh asam nukleat virus. - Perakitan dan Pematangan
Protein serta komponen-komponen asam nukleat virus dirakit menjadi partikel-partikel virus baru. - Pembebasan
Mekanisme pembebasan virion dari sel inang dapat berlangsung melalui salah satu mekanisme berikut ini yaitu: Sel inang melisis membebaskan virus, sel inangnya tidak dihancurkan tetapi virus meninggalkan sel melalui saluran-saluran khusus atau membentuk kuncup atau tonjolan pada membran sel.
Struktur Tubuh Virus
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.
Ukuran Virus
Kita dapat merasakan kalau tubuh kita sakit karena terserang virus tanpa dapat diketahui bagaimana virus tersebut masuk kedalam tubuh hal ini karena ukuran virus sangat kecil. Virus berukuran lebih kecil dari pada bakteri, yakni berkisar antara 20 milimikron-300 milimikron (1 mikron=1000 milimikron). Untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
Bentuk Virus
Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). Jika diamati dengan mikroskop, virus memiliki bentuk yang beraneka ragam, ada yang berbentuk bola, kotak, jarum dan huruf T. Virus pada umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi, yaitu ada yang berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak, dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong denagn “kepala” oval dan “ekor” silindris.
Susunan Tubuh Virus
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA dan DNA). Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
Macam-Macam Virus
- HIV (Human Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi
- Virus Herpes: Menyerang virus manusia menyebabkan gatal.
- Virus Infuenza : Siklus replikasi virus influenza hampir same dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi mARN
- Paramyxovirus Paramyxovirus: semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.
- Virus Hepatitis: penyebab hepatitis (radang hati), yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis B.
- Virus Rabies: Penyakit anjing gila dapat dicegah dengan vaksin rabies.
- Virus Polio: Disebabkan oleh enterovirus, menyerang banyak anak-anak. menyerang sel saraf otak pada balita sehingga menyebabkan kelumpuhan. Vaksinnya disebut vaksin salk atau vaksin polio.
Perbedaan Inveksi Virus dan Bakteri
Ciri Infeksi Virus
- Demam tinggi tanpa disertai gejala-gejala lain
- Demam akut yang mendadak.
- Panas tinggi sampai 39 derajat celcius tanpa disertai batuk, pilek dan seringkali panas tinggi akan teratasi dengan obat turun panas.
- Nadi akan berdetak kencang
- Ada ruam kemerahan (seperti penderita campak, demam berdarah)
- Leukopenia dan Peningkatan monosit dan limfosit
Ciri Infeksi Bakteri
- Demam gradual, suhu tubuh akan naik turun pada minggu pertama dan mendekati minggu ke dua suhu tubuh tinggi, tapi stabil.
- kecepatan nadi akan melambat saat suhu tubuh meningkat.
- Disertai gejala lain seperti diare, batuk, pilek
- Leukositosis dan neutrofilia (peningkatan neutrofil segmen dan batang)
Demikianlah artikel dari LAZUARE.COM mengenai Klasifikasi Virus – Reproduksi, Struktur Tubuh, Sejarah, Macam, Perbedaan, Ciri, Pengertian, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.