Limpa – Pengertian, Fungsi, Struktur, Peredaran darah dan Hubungannya – Limpa merupakan kelenjar tanpa saluran yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi dengan sirkulasi dan berfungsi sebagai penghancur sel darah merah tua. Limpa merupakan salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil dan kelenjar limfe.
Pengertian Limpa
Limpa disebut juga dengan lien atau spleen, yang merupakan salah satu organ jaringan limfatik dengan massa lunak yang terletak di bagian kiri atas pada rongga abdomen (rongga perut), yang diantaranya diafragma dan gaster (lambung). Limpa ini juga merupakan kelenjar tanpa saluran (ductless), yang memiliki fungsi untuk memecah dan mengurai sel darah merah (filter darah) serta memiliki peran dalam sistem imun pada manusia.
Pada limpa juga termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain timus, tonsil dan juga kelenjar limfe. Pada sistem limfoid itu sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sisem ini dikenal dengan sel imunokompeten yakni sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan melakukan perusakan benda-benda asing.
Sel imunokompeten ini terdiri atas:
- Sel utama yang bergerak, yakni sel limfosit dan makrofaga.
Dan sel utama menetap yakni retikuloendotel dan sel plasma. - Limpa ini juga mempunyai warna yang kemerahan dan merupakan sebuah massa limfoid terbesar di dalam tubuh. Limpa juga terbentuk lonjong dan memiliki ukuran yang besar seperti kepalan tangan manusia. Limpa ini mempunyai fungsi bagi tubuh, namun limpa bukan merupakan organ vital bagi tubuh, limpa tidak begitu berarti untuk kelangsungan hidup manusia (seorang manusia masih mampu bertahan hidup tanpa adanya limpa).
Fungsi Pada Limpa
Ada beberapa fungsi pada limpa, untuk lebih memahami simak uraian berikut ini.
- Fungsi limpa berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh serta filter darah. Yang secara umum limpa berfungsi untuk mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit, tempat cadangan darah dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah.
- Di dalam organ limpa terdapat “Spleen Phagocytoses” (Limpa fagosit) yang berfungsi sebagai penghancur eritrosit (sel darah merah) yang sudah tua. Setiap harinya limpa akan membuang 20 ml sel darah merah yang sudah tua. Selain itu sel-sel yang sudah terikat pada lg G pada permukaan akan dibuang oleh monosit. Limpa juga akan membuang sel darah putih yang abnormal, platelet dan sel-sel debris.
- Membebaskan haemoglobin dari eritrosit, yang nantinya akan di ubah oleh hati menjadi bilirubin.
“Spleen Phagocytoses” Limpa fagosit juga memiliki fungsi sebagai penghasil limfosit dan sel plasma. Limfosit yang dihasilkan tersebut juga nantinya akan disimpan dan menghasilkan antibody yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh. - Limpa juga berfungsi sebagai penyimpan cadangan sel darah merah, dan melepaskannya ketika terjadi perdarahan, oleh karena itu limpa juga berfungsi sebagai sistem pengendalian darah agar tetap berjalan sebagaimana mestinya dalam pembuluh darah.
- Untuk membentuk eritrosit baru selama masa janin (in utero) dan bayi baru lahir.
- Untuk menghancurkan Leukosit dan Trombosit.
- Dapat menghasilkan Antibody sebagai sistem reticula-endotelial (limposit-B dibentuk di sum-sum tulang sebagai antibody, sedangkan limposit-T dibentuk di kelenjar getah bening dan limpa yang juga di program sebagai antibody untuk melawan antigen tertentu. Limpa juga menyaring darah dengan cara yang sama seperti sebuah nodus yang menyaring getah bening, sel B dan sel T yang bermigrasi dari sumsum tulang merah dan
- Thymus yang telah matang pada limpa (ada 3 jenis sel T yang menakjubkan, itu ialah memori T sel yang dapat mengenali patogen yang telah memasuki tubuh sebelumnya.
- Dan dapat menangani mereka dengan lebih cepat, sel T lainnya disebut helper dan sitotoksik yang melaksnakan fungsi kekebalan, sedangkan sel makrofag limpa menghancurkan sel-sel darah patogen yang dilakukan oleh fagositosis.
- Mengangkut kelebihan air dari jaringan kembali ke darah (mengatur cairan dan pengolahan makanan), cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus yang diambil oleh kapiler-kapiler limfatik disebut dengan limfa. Limfa mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya kembali ke sistem sirkulasi, ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limfatik yang dirancang untuk menyerap cairan dalam jaringan yang kemudian dibawa melalui sistem limfatik yang bergerak dari kapiler ke limfatik (pembuluh getah bening) dan kemudian ke kelenjar getah bening.
- Gatah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari limfatik eferen. Dari sana getha bening tersebut melewati batang limfatik dan akhirnya ke dalam saluran limfatik. Yang pada titik ini getah bening dilewatkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini dimulai lagi.
- Limpa mengekstrakso nutrisi dari makanan dan mengangkutnya ke bagian tubuh lainnya termasuk otot, menjamin kekuatan dan pengembangan otot serta anggota gerak.
- Produksi opsonin, tufsin dan properdin. Tufsin mempromosikan fegositosis, properdin menginisiasi pengaktifan komplemen untuk dekstruksi bakteri dan benda asing yang terperangkap didalam limpa.
Struktur Dan Bagian Limpa
Limpa memiliki bentuk yang lonjong, dengan memiliki ukuran panjang berkisar 12 cm, lebar 7 cm dan tinggi 4 cm, serta memiliki berat sekitar 150 g. Yang normalnya limpa tidak dapat di raba kecuali ketika terjadi pembesaran pada limpa (spleenomegali). Secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. Limpa terletak intraperitoneal (dalam peritoneum), pongga abdomen kiri atas, posisi limpa ini bergantung terhadap respirasi (pernapasan), karena letaknya yang sangat berdekatan dengan diafragma.
Limpa ini terletak di bawah diafragma dan di postero-lateral (samping belakang) lambung, bagian konveks dari limpa berbatasan dengan diafragma (facies diaphragmatica), sedangkan bagian konkafnya menghadap ke viscera abdominis (facies visceralis).
Limpa dikelilingi oleh suatu kapsul dari jaringan fiboroelastic dan otot lunak, Kapsul itu ditutupi oleh suatu serous membran peritoneum. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa disebut trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf dan pembuluh limfe.
Hubungan Limpa Dengan Organ Lain
- Ke Anterior (depan): Gaster (lambung), cauda pankreatis, dan flexura coli sinistra.
- Ke Posterior (belakang): Diafragma, pleura sinistra (recessus costodiaphragmaticus), pulmo sinstra dan costae IX, X, dan XI.
- Parenkim Limpa
Parenkim limpa terdiri dari dua jenis jaringan yang disebut dengan pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa merah terdiri dari sinus-sinus vena yang berisi darah dan corda dari jaringan limpa uamh disebut dengan splenic cords atau billroth’s cords. Pulpa merah ini berwarna merah gelap pada potongan limpa segar. Vena-vena sangat berkaitan erat dengan pulpa merah tersebut. - Sedangkan pulpa putih ialah suatu jaringan limfoid yang tersusun atau biasa dikenal pariarteriolar limphoid sheats (PALS) dan dikelilingi arteri-arteri. Kumpulan-kumpulan dari limfosit yang mengelilingi arteri splenic nodules atau malphigi carpus. Pulpa putuh tersebar dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu (nodul putih diseminata).
Peredaran Darah Limpa
Hilum splenicum merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah pada limpa. Limpa diperdarahi oleh beberapa arteri dan vena.
- Arteri Pada Limpa
Arteri lienalis merupakan arteri yang besar dan merupakan percabangan terbesar trunkus coeliacus. Jalan arteri ini berkelok-kelok di sepanjang margo superior pancreas. Arteri lienalis ini kemudian bercabang menjadi enam pembuluh darah arteri yang memasuki limpa melalui hilum splenicum. - Vena Pada Limpa
Vena lienalis, berjalan keluar melalui hilum dan berjalan di belakang collum pancreatic, vena lienalis bergabung dengan vena mesentrica superior membentuk vena porta hepatis. - Aliran Limf Dan Persarafan Limpa
Pembuluh limf juga keluar dari hilum spleen-icum dan berjalan melalui beberapa kelenjar limf yang terletak di sepanjang arteri lienalis kemudian bermuara ke nodi coeliaci. Sedangkan saraf pada limfa juga berjalan mengikuti arteri lienalis dan berasal dari plexus coeliacus.
Demikianlah artikel dari lazuare.com mengenai Limpa – Pengertian, Fungsi, Struktur, Peredaran darah dan Hubungannya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.