Manajemen Kualitas – Pengertian, Kriteria, Prinsip, Syarat & Tahapan – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Manajemen Kualitas yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, pendekatan, kriteria, prinsip dan tahapan, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.


Pengertian Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas memiliki arti sebagai tindakan mengawasai semua kegiatan dan tugas-tugas yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat keunggulan yang diinginkan. Ini termasuk penentuan kebijakan mutu, menciptakan dan menerapkan perencanaan mutu dan jaminan dan kontrol kualitas dan peningkatan kualitas.
Kualitas yang diawasi tidak hanya terbatas pada kualitas produk tetapi juga kualitas perusahaan secara keseluruhan. Mulai dari kualitas karyawan yang dipekerjakan, bahkan hingga kualitas perusahaan dimata para konsumen.
Kriteria Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas dikatakan berhasil jika aa yang dikelolanya telah memenuhi beberapa kriteria. Pendapat ini dikemukakan oleh Garvin. Menurutnya kriteria tersebut ialah:
- Peformance “kinerja” yaitu karakteristik pokok dari produk inti.
- Features yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan.
- Reliability “kehandalan” yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakian.
- Conformance “kesesuaian” yaitu sejauh mana karakteristika desain dan operasi produk memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Durabilty “daya tahan” yaitu mengukur berapa lama suatu umur teknis maupun umur ekonomis suatu produk.
- Serviceability “pelayanan” yaitu mudah untuk diperbaiki, yang meliputi kecepatan, kompetensi, kenyaman, fasilitas, dalam pemeliharaan dan penanganan keluahan yang memuaskan.
- Aesthetics “estetika” yaitu menyangkut pola, rasa dan daya tarik produk.
- Percived Quality yaitu menyangkut Citra atau reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadap produk.
Prinsip Manajemen Kualitas
Berikut ini terdapat beberapa prinsip manajemen kualitas, terdiri atas:
Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan
Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan.
Prinsip 2: Kepemimpinan
Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Prinsip 3: Pelibatan Orang
Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
Prinsip 4: Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi.
Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung
Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu.
Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.
Prinsip 8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.ISO memperbaharui standarnya pada tahun 2000 menjadi lebih seperti sistem manajemen kualitas yang lebih terperinci dan disebut ISO 9001:2000.
Syarat Penggunaan dalam Quality Management
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam konteks konstruksi beberapa akan di jelaskan.
Inspeksi
Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses konstruksi untuk memeriksa apakah standard spesifikasi udah di capai.
Quality control
Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring, mengeliminir problem yang diketahui, mengurangi penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Tahapan Manajemen Kualitas
Berikut ini terdapat beberapa tahapan manajemen kualitas, terdiri atas:
Perencanaan Kualitas
Proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan proyek yang sedang dikerjakan, dan menentukan bagaimana agar dapat memenuhi standar kualitas tsb.
Penjaminan Kualitas
Menjalankan apa yang sudah direncanakan untuk menjamin bahwa tim proyek sudah menjalankan semua proses yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.
Mengendalikan Kualitas
Memonitor hasil-hasil proyek yang spesifik untuk memeriksa apakah sudah memenuhi kualifikasi standar relevan yang sudah disepakati dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkan kualitas secara menyeluruh.
Demikianlah pembahasan mengenai Manajemen Kualitas – Pengertian, Kriteria, Prinsip, Syarat & Tahapan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.