Pengertian Titik Didih – Berlawanan dengan penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan merupakan fenomena meningkatkan titik didih suatu pelarut disebabkan adanya zat terlarut didalam pelarut tersebut. Ini berarti bahwa titik didih pelarut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan titik larutan. Sebagai contoh titik didih air murni adalah 100 C jika kita melarutkan gula atau garam dapur ke dalam air maka titik didihnya akan lebih dari 100 C.
Pengertian Titik Didih
Mengapa air mendidih pada suhu 100oC? Kita telah mengetahui bahwa air dapat menguap pada suhu berapa saja dan tekanan uapnya akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu. Tekanan uap menggambarkan kecenderungan cairan untuk menguap. Semakin besar tekanan uap, semakin mudah pula zat itu menguap. Sementara itu, tekanan udara luar memaksa uap tetap berada dalam cairan.
Jika tekanan uap kurang dari tekanan udar luar (tekanan di permukaan cairan), uap hanya terbentuk dari permukaan cairan. Namun, ketika uap cairan sama dengan tekanan udara di permukaan, penguapan dapat terjadi di seluruh bagian cairan. Uap yang terbentuk dapat naik dan pecah di permukaan. Keadaan seperti itulah yang disebut dengan mendidih.
Jadi, titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan. Di permukaan laut (tekanan = 760 mmHg), air mendidih pada 100oC karena pada suhu 100oC tekanan uap air sama dengan 760 mmHg. Di puncak Everest (ketinggian 8.882 m dari permukaan laut), air mendidih pada 71oC. Biasanya, yang dimaksud dengan titik didih adalah titik didih normal, yaitu titik didih pada tekanan 760 mmHg. Titik didih normal air adalah 100oC.
Kenaikan Titik Didih Larutan
Jika sama-sama mendidih, manakah yang lebih tinggi suhunya, air murni atau air laut? Melalui percobaan telah diketahui bahwa larutan dari zat-zat yang sukar menguap mempunyai titik didih lebih tinggi daripada pelarutnya. Penurunan tekaanan uap jernuh menyebabkan kanaikan titik didih larutan. Pada suhu 100oC, tekanan uap larutan masih berada di bawah 760 mmHg.
Oleh karena itu, larutan belum mendidih. Larutan harus dipanaskan lebih tinggi lagi hingga tekanan uapnya mencapai 760 mmHg. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut itu disebut Kenaikan Titik Didih Larutan (∆Tb = boiling point elevation).
Sebagai contoh, pada suatu temperatur diarutkan sukrosa maka tekanan uap air akan turun. Semakin banyak sukrosa yang dialrutkan, semakin besar penurunan tekanan uapnya, sehingga pada temperatur 100oC larutan sukrosa belum mendidih sebab tekanannya kurang dari 760 mmHg. Larutan itu memerlukan temperatur yang lebih tinggi lagi agar tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan udara di sekitarnya.
Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Titik Didih.semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.