Populasi – Pengertian, Sampel, Perbedaan, Jenis, Macam, Sifat dan Contoh Populasi

Pada kesempatan kali ini Lazuare.com akan membahas sebuah artikel tentang Populasi dimana akan dijabarkan melalui Pengertian, Sampel, Jenis, Macam, Sifat dan Contoh Populasi. Untuk lebih jelasnya silahkan teman-teman membaca artikel dibawah ini!

Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Mudahnya, sampel penelitian dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian dan merupakan “wakil” dari anggota populasi tersebut. Keduanya merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam penelitian karena dapat memberikan generalisasi pada kesimpulan hasil penelitian yang didapat. Oleh karenanya, penting bagi peneliti untuk dapat bersikap cermat dan teliti dalam menentukan besaran populasi dan sampel yang akan digunakan.

Pengertian Populasi

Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai subyek pada wilayah serta waktu tertentu yang akan diamati atau diteliti oleh peneliti. Sugiyono (2005, h. 90) mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Populasi yang digunakan dalam penelitian pun cukup beragam. Terdapat beberapa hal yang dapat membedakannya. Menurut Supardi (1993) populasi penelitian dapat dibedakan menjadi populasi “finit” dan populasi “infinit”. Populasi finit merujuk pada suatu populasi yang jumlah anggotanya sudah dapat diketahui secara pasti oleh peneliti. Sementara populasi infinit kebalikannya, merupakan suatu populasi yang jumlah anggotanya masih belum atau tidak dapat diketahui.

Kata populasi berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, yang dimaksud populasi adalah semua individu sejenis yang menempati suatu daerah tertantu. Suatu organisme disebut sejenis apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  • Menempati daerah atau habitat yang sama;
  • Mempunyai persamaan morfologi, anatomi, dan fisiologi;
  • Mampu menghasilkan keturunan yang fertil, yaitu keturunan yang mampu berkembang biak secara kawin.

Sebagai contoh, pada suatu lahan seluas 200 meter persegi terdapat 800 batang jagung, 500 ekor belalang, 50 ekor jangkrik, 10 ekor burung, dan 3 batang taanaman turi. Berdasarkan data tersebut maka di dalam lahan atau daerah tersebut terdapat beberapa populasi, yaitu populasi jagung, populasi belalang, populasi jangkrik, populasi burung, dan populasi turi.

Kalau kita membahas populasi, ada beberapa karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh individu, yakni kepadatan populasi, perubahan kepadatan, natalitas, dan mortalitas.

Kepadatan populasi
Kepadatan populasi adalah hubungan antara jumlah individu dan satuan luas atau volume ruaang yang ditempati pada waktu tertentu. Misalnya, pada tahun 1990 kelurahan Cakung di Jakarta yaang luasnya 3 km2 dihuni 100.000 orang, 3.000 ekor kambing, dan 6.000 ekor ayam. Berdasarkan angka tersebut kepadatan penduduk kelurahan Cakung pada taahun 1990 adalah 100.000 orang/3 km2 = 33.333 orang per km2. Artinya, setiap lahan seluas 1 km2 rata-rata ditempati 33.333 orang. Kepadatan populasi kambing adalah 1.000/km2 dan kepadatan populasi ayam adalah 2.000/km2.

Perubahan kepadatan populasi
Populasi organisme pada suatu daerah tidaj akan tetap dari waktu ke waktu berikutnya. Jika jumlaah populasi suatu jenis berubah, kepadatan populasinya juga akan berubah. Ada dua hal yang mempengaruhi perubahan kepadatan populasi organisme pada suatu daerah.

  1. Adanya individu yang datang, yaitu individu yang lahir dan yang datang dari tempat lain atau imigrasi.
  2. Adanya individu yang pergi, yaitu individu yang mati daan yang pergi pindah ke tampat lain atau emigrasi.

Apabila luas suatu daerah tetap dan jumlahnya individu yang datang lebih besar daripada yang pergi maka kepadatan populasi akan mengecil. Pada suatu daerah yang tersedia cukup ruang dan makanan akan cenderung mendorong bertambahnya jumlah individu.

Hal itu akan meningkatkan jumlah populasi sekaligus meningkatkan kepadatan populasi. Meningkatnya jumlah populasi organisme pada suatu daerah akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan populasi. Pertumbuhan populasi akan terus berlangsung selama lingkungan mampu menunjang kehidupan.

Apabila populasi sudah mencapai titik maksimum atau melebihi daya dukung lingkungan akan menurun. Kecepatan pertumbuhan populasi pada dasarnya bergantung pada rasio antara natalitas dengan mortalitas. Apabila natalitas lebih besar dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya meningkat. Apabila natalitas lebih kecil dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya menurun.

Natalitas
Natalitas atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang menyebabkan populasi bertambah per satuan waktu. Dengan demikan, meningkatnya natalitas merupakan faktor pendorong meningkatnya pertumbuhan populasi.

Mortalitas

Mortalitas atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah pengurangan individu per satuan waktu. Terjadinya kematian merupakan salah satu faktor utama yang mengontrol ukuran suatu populasi.

Populasi organisme pada suatu ekosistem senantiasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang tampak jelas dan ada pula yang tidak jelas. Pada ekosistem darat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan populasi, di antaranya adalah perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan.

Pengertian Populasi Menurut Para Ahli

1. Pengertian Populasi Menurut Hadari Nawawi (1983)
Pengertian populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.

2. Pengertian Populasi Menurut Margono (2004)
Pengertian populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data, jika seorang manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama banyaknya manusia.

3. Pengertian Populasi Menurut Bugin (2000: 40)
Pengertian populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

4. Pengertian Populasi Menurut Widiyanto (2010: 5)
Pengertian populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan objek atau objek yang akan digeneralisasikan dari hasil penelitian.

5. Pengertian Populasi Menurut Hartono (2011: 46)
Pengertian populasi adalah dengan karakteristik tertentu ada yang jumlahnya terhingga dan ada yang tidak terhingga. Penelitian hanya dapat dilakukan pada populasi yang terhingga saja.

6. Pengertian Populasi Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117)
Pengertian populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

7. Pengertian Populasi Menurut Sugiyono (1997: 57)
Pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

8. Pengertian Populasi Menurut Ismiyanto
Pengertian populasi adalah keseluruhan objek atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa orang, benda, atau suatu hal yang didalamnya dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.

9. Pengertian Populasi Menurut Nazir (2005)
Pengertian populasi adalah sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Ciri, karakteristik, dan kualitas itu yang dinamakan sebagai variable. Ia membagi populasi menjadi dua yakni populasi finit dan infinit.

10. Pengertian Populasi Menurut Furchan (2004)
Pengertian populasi adalah objek, keseluruhan anggota sekelompok orang, organisasi, atau kumpulan yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan jelas.

11. Pengertian Populasi Menurut Netra (1976)
Pengertian populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung sama.

12. Pengertian Populasi Menurut Sabar (2007)
Pengertian populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus.

13. Pengertian Populasi Menurut Nursalam (2003)
Pengertian populasi adalah keseluruhan dari variable yang menyangkut masalah yang diteliti.

14. Pengertian Populasi Menurut Husaini Usman (2006: 181)
Pengertian populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitatif dari karakteristik tertentu mengenai kelompok objek yang lengkap dan jelas.

15. Pengertian Populasi Menurut Riduan & Tita Lestari
Pengertian populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.

16. Pengertian Populasi Menurut Morissan (2012: 19)
Pengertian populasi adalah sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi yang bersagkutan.

17. Pengertian Populasi Menurut Sudjana (2010: 6)
Pengertian populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil yang menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteritik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifatnya.

18. Pengertian Populasi Menurut Mulyatiningsih (2011: 19)
Pengertian populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian.

19. Pengertian Populasi Menurut Howel (2011: 7)
Pengertian populasi adalah sebagai kumpulan dan peristiwa dimana anda tertarik dengan peristiwa tersebut.

20. Pengertian Populasi Menurut Zuriah (2009: 116)
Pengertian populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.

Pengertian Sampel

Sugiyono (2016, h. 80) menyebut sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya.Sementara teknik pengambilan sampel atau teknik sampling disebutkan oleh Supardi (1993) sebagai suatu cara atau teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian.

Margono (2004) menambahkan penentuan sampel ini harus disesuaikan dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar sampel yang diperoleh dapat mewakili populasi (bersifat representatif). Penggunaan sampel diperlukan dalam penelitian kuantitatif karena akan sangat menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya apabila peneliti harus meneliti seluruh individu dalam suatu populasi. Terdapat beberapa manfaat atau kegunaan lain dalam penggunaan sampel dalam penelitian, selengkapnya akan kami bahas di bawah berikut ini:

1. Menghemat biaya, tenaga, dan waktu peneliti. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, meneliti menggunakan sampel akan sangat meringankan tugas peneliti karena tidak harus harus meneliti keseluruhan populasi cukup dengan beberapa sampel yang terpilih.
2. Perolehan data akan menjadi lebih cepat. Karena cukup beberapa sampel yang diteliti waktu yang digunakan pun relatif sebentar.
3. Menghasilkan gambaran perwakilan (representative) dari seluruh populasi. Penggunaan sampel yang tepat diharapkan mampu memberikan informasi terkait populasi yang diteliti melalui perwakilan beberapa sampel saja sehingga informasi yang dibutuhkan mampu menjawab tujuan dari penelitian yang dilakukan.
4. Menentukan presisi atau ketepatan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh.
5. Cara penggunaanya cenderung lebih sederhana sehingga mudah untuk dilaksanakan.
6. Memberikan informasi yang banyak dengan biaya yang rendah.

Supardi (1993) menyebutkan hal penting lainnya mengenai sampel dalam penelitian. Yaitu terkait dengan hal- hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam menentukan besar sampel, di antaranya adalah :

1. Tingkat homogenitas anggota populasi. Semakin tinggi tingkat homogenitas suatu populasi maka semakin rendah sampel yang bisa diambil.
2. Presisi yang diharapkan peneliti. Presisi merupakan derajat perbandingan hasil yang didapat dari sampel dengan hasil yang didapat dari populasi. Semakin tinggi presisi yang diharapkan maka semakin besar jumlah sampel yang diambil.
3. Rancangan analisis data penelitian. Jumlah sampel yang ditentukan harus dapat menjamin bahwa data yang diperoleh akan dapat dianalisis dengan rancangan analisis data yang sudah ditentukan.
4. Ketersediaan dana, waktu dan tenaga penelitian.

Perbedaan Populasi dan Sampel

Selain membahas tentang pengertian masing-masing, saat mempelajari populasi dan sampel perlu juga mengetahui perbedaan antara keduanya. Mengingat antara populasi maupun sampel ini memang saling berhubungan dan bahkan membahas objek yang sama. Yakni merupakan satu kesatuan dari objek penelitian, maka banyak yang memberi definisi sama.

Padahal keduanya berbeda, dan bisa dilihat dari definisi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jadi, populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian sedangkan sampel adalah sebagian kecil atau separuh dari objek penelitian tersebut. Secara jumlah, maka bisa dipastikan jumlah populasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan sampel.

Misalnya saja, peneliti perlu melakukan survei di desa A tentang tingkat kepuasan terhadap layanan perusahaan X. Berhubung jumlah masyarakat di desa tersebut mencapai 500 orang (jumlah populasi). Maka peneliti mencoba melakukan efisiensi waktu dan tenaga dengan mengambil sampel sebanyak 10 orang atau lebih dan bisa juga kurang.

Angka 500 dari contoh ini adalah populasi, sedangkan angka 10 adalah sampel. Lalu, bagaimana peneliti bisa mengambil kesimpulan? Saat mengumpulkan data dari sampel maka hasilnya mewakili keseluruhan populasi tersebut. Supaya akurat, kebanyakan peneliti mengambil sampel acak dengan menggunakan rumus 10:100.000.

Nah, diantara keduanya terdapat istilah parameter dan statistik. Lantas, apa yang dimaksud dengan parameter? Dikatakan parameter apabila keseluruhan anggota populasi memiliki ukuran karakteristik, sedangkan ukuran karakteristik dari sampel disebut dengan statistik. Untuk mempermudah pemahaman, berikut perbedaan populasi dan sampel.

Ditinjau dari pengertian
Populasi : Adalah seluruh objek yang diteliti
Sampel : Bagian dari populasi

Ditinjau Dari Karakteristik
Populasi : parameter
Sampel : Statistik

Ditinjau Dari Pengumpulan Data
Populasi : Dapat dilakukan dengan metode sensus
Sampel : Dapat dilakukan dengan metode survei

Ditinjau dari Fokus
Populasi : Mengidentifikasi karakteristiknya
Sampel : menduga karakteristik populasi

Jenis-Jenis Populasi

Berikut dibawah ini beberapa Jenis-jenis Populasi yaitu:

1. Populasi memiliki parameter yakni besaran terukur yang menunjukkan cirri dari populasi itu. Di antara yang kita kenal basar-besaran : rata-rata, bentengan, rata-rata simpangan, variansi, simpangan baku sebagai paremeter populasi. Parameter suatu populasi tertentu adalah tetap nilainya, bila nilainya itu berubah, maka berubah pula populasinya.

2. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumberdata yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian (Hadani Nawawi, 1983: 141). Kaitanya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

-Populasi terbatas atau populasi terhingga, yaitu populasi yang memiliki batasan kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya 5.000.000 orang guru SMA pada awal tahun 1985, dengan karakteristik; masa kerja 2 tahun, lulusan program Stara 1, dan lain-lain.
-Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yaitu populasi yang tidak dapat ditemukan batasanya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Misalnya, guru di Indonesia, yang berarti jumlahnya harus di hitung sejak guru yang pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang.
-Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat dihitung, hanya dapat diganbarkan suatu objek secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang dan yang akan menjadi guru. Populasi seperti ini disebut juga parameter.

Macam-Macam Populasi

Populasi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu populasi sampling dan populasi sasaran :

Populasi Sampling Dan Populasi Sasaran
Populasi sampling adalah keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan populasi sasaran adalah populasi yang benar-benar dijadikan sumber data. Sebagai contoh, misalnya kita akan meneliti bagaimana rata-rata tingkat prestasi akademik mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad dan kita hanya akan memokuskan penelitian kita pada mahasiswa yang aktif di lembaga-lembaga kemahasiswaan, maka seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad adalah populasi sampling, sedangkan seluruh mahasiswa yang aktif dalam lembaga kemahasiswaan adalah populasi sasaran.

Ada 2 macam populasi (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009), yaitu:

-Populasi Target
Populasi target adalah populasi yang dengan alasan yang kuat (reasonable) memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi terukur.
-Populasi Terukur (accessable population)
Populasi terukur adalah populasi yang secara ril dijadikan dasar dalam penentuan sampel dan secara langsung menjadi lingkup sasaran keberlakuan kesimpulan.

Contoh:
1. Populasi terukurnya adalah kemampuan bahasa anak usia 5 tahun di kabupaten Batul. Karena tingkat kecerdasan, kematangan berbahasa, usia, lingkungan dan status sosial ekonomi, anak-anak di kabupaten Batul sama dengan di Yogyakarta
2. Populasi targetnya adalah populasi anak usia 5 tahun di Yogyakarta
3. Kesimpulannya adalah kemampuan berbahasa anak usia 5 tahun di kabupaten batul berlaku untuk propinsi Yogyakarta

Selain itu, populasi dapat di bedakan menjadi 2 (Margono, 1997), yaitu:
1. Populasi teoritis (Theoritical population), yaitu sejumlah populasi yang batasanya ditetapkan secara kuantitatif
2. Populasi yang tersedia (Accessible population), yaitu sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas
3. Populasi yang tersedia (Accessible population), yaitu sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas.

Sifat-Sifat Populasi

Margono (2010:119) mengemukakan bahwa persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam sifat berikut ini.

Populasi yang bersifat homogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja.
Populasi yang bersifat heterogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya.
Meskipun banyak populasi yang anggotanya terbatas jumlahnya seperti jumlah mobil di Jakarta, jumlah mahasiswa Universitas Indonesia dimana keduanya sebenarnya dapat dihitung namun karena hal itu sulit dilakukan maka dianggap tidak terbatas. Metode penarikan/pengambil data dengan jelas mewakili/melibatkan seluruh anggota populasi disebut sensus.

Seorang peneliti meskipun mengetahui bahwa metode sensus ini akan banyak memerlukan pemikiran, memakan waktu yang lama serta relatif mahal, namum tetap melakukan sensus, hal ini disebabkan oleh karena:

Untuk ketelitian
Suatu penelitian sering meminta ketelitian dan kecermatan yang tinggi, sehingga memerlukan data-data yang besar jumlahnya. Apabila unsur ketelitian dan kecermatan ini harus diprioritaskan maka harus digunakan metode sensus.

Sumber bersifat heterogen
Apabila menghadapi sumber informasi yang bersifat heterogen dimana sifat dan karakteristik masing-masing sumber sulit untuk dibedakan maka lebih baik digunakan metode sensus.

Contoh Populasi

Contoh Penggunaan Populasi dan Sampel dalam Penelitian Kuantitatif sebagai berikut:
Populasi dan sampel biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Penggunaan populasi dan sampel dapat diterapkan dengan teknik Slovin, teknik data kontinyu Cochran, dan teknik Hair (et.al). Berikut ini penjelasannya:

1. Teknik Slovin
Dikutip dari Research Methods, Rex Printing Company Quezon City (2007) yang disusun Consuelo G.Sevilla dan kawan-kawan, jika Populasi (N) terbatas dan diketahui, maka Rumus Slovin dapat digunakan untuk menghitung besarnya n yang dibutuhkan sebagai sampel dari populasi.

𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2

Keterangan:
n = jumlah besaran sampel
N = jumlah besaran populasi
e = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
N = Populasi, misalkan 10.000 dan e (taraf keyakinan) misalkan 10%, maka:

𝑛 = 10.000
1 + 10.000(0,1)2 = 10.000
101 = 99

2. Teknik Data Kontinyu Cochran
William G Cochran dalam Sampling Techniques (1953) merumuskan bahwa jika populasi merupakan data yang kontinue, maka rumus Cochran dapat diaplikasikan dengan cara:
𝑛 = (𝑍𝛼)2 𝑥 𝑠2
𝑒2

Misalkan α =10% maka Zα adalah 1,96 sedangkan s dari penelitian pilot ditemukan sebesar 3.200 dengan e dalam value sebesar 500 maka:
𝑛 = 1,962 𝑥 3.2002
5002 = 157

3. Teknik Hair
Rumus Hair (et.al.) berlaku bila metode analisis yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modelling). N = 5 x variabel operasional penelitian.

Jika menggunakan 5 latent variabel dan masing‐masing latent variabel dijabarkan ke dalam 4 variabel operasional sehingga membentuk 5×4 variabel operasional, maka jumlah responden yang dibutuhkan minimal adalah:

N = 5 x 20 = 100 responden

 

Demikianlah pembahasan diatas tentang Populasi yang dijabarkan melalui Pengertian, Sampel, Perbedaan, Jenis, Macam, Sifat dan Contoh Populasi. Semoga dapat bermanfaat buat teman-teman. Terimah Kasih.