Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh, Hai teman-teman kembali lagi di Lazuare.com, Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Revolusi Bumi yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, percobaan, Dampak/Akibat dan Proses terjadinya Revolusi Bumi. Untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.
Pengertian Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah sebuah perputaran bumi pada porosnya dan mengitari matahari. Bumi berputar mengelilingi matahari tak hanya sendiri, namun bersama dengan satelit dan planet lainnya dalam sistem tata surya kita. Proses melakukan revolusi tersebut adalah satu tahun.
Dengan hal itu, maka dijadikan sebuah patokan ilmu yang menghitung penanggalan masehi. Bumi mengitari matahari melalui sebuah orbit dan bergerak selaras dengan planet lainnya.
Gerak Revolusi Bumi adalah peristiwa bergeraknya sebuah benda mengelilingi titik pusat gerak benda tertentu akibat adanya grafitasi. Pergerakan Bumi beredar mengeliling Matahari lintasannya tidak berbentuk lingkaran, melainkan agak lonjong.
Copernicus adalah orang yang pertama mengemukakan, bahwa Bumi berputar pada porosnya sekali putara dalam sehari dan Bumi bergerak mengelilingi Matahari sekali dalam setahun.
Percobaan Revolusi Bumi
Sesuai dengan apa yang dijelaskan Copernicus, bahwa Bumi berputar pada sumbunya sekali dalam sehari dan Bumi melakukan gerakan terhadap matahari yang disebut ber-revolusi terhadap Matahari, apa buktinya? mari lihat uraian bukti bahwa Bumi berevolusi yang merupakan percobaan-percobaan dilakukan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Aberasi (Sesatan Cahaya)
Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O, jika teropong diam maka bintang S akan tampak gambarnya di titik B, tetapi kenyataannya tidak demikian. Orang melihat dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan arah SOB), melaikan melenceng ke sampingnya yaitu dititik B, ini menunjukan bahwa teropong tersebut tidak diam melainkan bergerak mengikuti Bumi.
Bersamaan dengan berjalanya cahaya dari titik O sampai titik B, teropong berpindah tempat atau berubah arahnya.
Berakibat cahaya tidak lagi jatuh dititik B, melainkan di samping titik B. Bisa dilihat bintang tidak lagi dalam arah OS tetapi, bintang seolah-olah bergesar dengan arah yang sama dengan gerakan itu, gejala ini disebut dengan sebutan Sesatan Cahaya atau Aberasi Bintang.
2. Parallaxis (Benda Langit)
Paralaksis suatu bintang ialah sudut pada bintang, dimana jarak antara “bintang itu dengan Bumi” dan “bintang itu dengan Matahari” sebagai kaki sudutnya.ketika bumi berada di Bm1 B, maka bintang B dapat terlihat dengan teropong menurut garis Bm1 B Bm2, setelah 6 bulan bintang B terlihat lagi dengan arah menurut garis Bm2B sehingga sudut Bm1 B Bm2 merupakan dua paralksis. Itu tanda Bumi tidak tetap pada Bm1, tetapi bergeser sampai Bm2.
Kalau diperhatikan dengan teropong selama setahun ternyata bintang itu seolah-olah membuat sebuah lingkaran kecil dekat bintang B, hal ini meyakinkan kita bahwa Bumi mengelilingi Matahari.
Pada gambar di buat paralaksis itu besar, supaya nyata, tetapi sebenarnya adalah kecil, karena letak bintang sangat jauh dari Bumi. Bintang Centauri misalnya bintang yang sangat besar dan terang di dekat Pari disebelah Selatan bola langit.
Paralaksisnya belum sampai 1”, padahal inilah paralaksis yang terbesar dari antara bintang-bintang yang terlihat dengan mata biasa, jarak bintang itu 4,3 “Tahun Sinar” (satu tahun sinar adalah jarak yang dapat ditempuh sinar dalam setahun). Betapa jauhnya bintang itu jika dalam satu detik sajah sinar menempuh jarak 300.000 km.
Dampak atau Akibat Revolusi Bumi
Revolusi Bumi merupakan pergerakan atau peredaran bumi mengelilingi matahari. Hal ini terjadi akibat adanya gaya saling menarik antara gravitasi matahari dengan bumi. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk satu kali mengelilingi matahari adalah 365,25 hari. Selama berevolusi, bumi bergerak dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat terhadap matahari, yang diukur dari garis khatulistiwa.
Tentunya banyak sekali manfaat yang dapat kita rasakan dari aktivitas revolusi bumi.
Berikut dampak atau akibat revolusi bumi terhadap kehidupan kita.
1. Perubahan musim
Perubahan musim merupakan salah satu akibat dari revolusi bumi. Hal ini merupakan salah satu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Pada umumnya kita mengenal 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, serta musim semi. Namun di Indonesia hanya terdapat 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Perubahan musim merupakan hal yang sangat penting. Jika tidak terjadi perubahan musim, maka suatu daerah hanya akan mengalami 1 musim sepanjang tahun yang tentunya akan menyulitkan.
2. Perbedaan lama siang dan malam
Walaupun terjadinya siang dan malam merupakan akibat dari rotasi bumi, namun revolusi bumi berpengaruh terhadap lamanya siang dan malam. Perbedaan waktu lamanya siang dan malam ini terjadi lantaran akibat dari kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika.
Keadaan perbedaan lama siang dan malam dapat kita lihat dengan jelas jika kita berada di dekat kutub bumi, baik kutub utara maupun kutub selatan.
3. Gerak semu tahunan matahari
Revolusi bumi yang mengelilingi matahari, menyebabkan timbulnya gerak semu tahunan matahari. Gerak semu tahunan matahari umumnya dikenal dengan posisi matahari yang berubah di tempat yang sama bila diamati secara berkala.
Sebenarnya gerak semu ini merupakan pergerakan matahari ke arah bumi bagian utara yang biasanya terjadi pada 22 Desember sampai 21 Juni. Serta dari utara menuju selatam pada 21 Juni hingga 21 Desember.
4. Perubahan letak rasi bintang
Rasi bintang yang tampak berubah juga merupakan salah satu akibat dari revolusi bumi. Rasi bintang yang kita kenal dengan zodiak ini, sering dikaitkan dengan garis nasib seseorang.
Perbedaan susunan rasi bintang yang terlihat dari bumi sebenarnya terjadi karena posisi kita sebagai pengamat. Ketika bumi bergerak mengelilingi matahari, posisi rasi bintang pun seolah-olah berubah.
5. Kalender Masehi
Dampak selanjutnya dari revolusi bumi adalah adanya kalender Masehi yang umum kita gunakan. Perhitungan kalender Masehi didapat dari satu kali kala revolusi bumi selama 365,25 hari. Berdasarkan pembagian bujur barat dan bujur timur, ditetapkan batas penanggalan internasional adalah bujur 180 derajat. Ini berakibat jika bagian timur bujur 180 derajat tanggal 15, maka bagian barat bujur 180 derajat masih tanggal 14.
Proses Terjadinya Revolusi Bumi
Bumi mengalami revolusi terus menerus tanpa henti. Proses revolusi bumi terjadi dalam waktu panjang yang dikenal sebagai tahun. Bumi membutuhkan waktu sekitar 365 hari untuk satu kali mengorbit matahari atau melakukan revolusi bumi. Dalam proses revolusi bumi posisi bumi tidak tetap. Jika diamati dari datangnya sinar matahari pada bulan Maret, Juni, September dan Desember, maka akan terlihat arah datangnya sinar matahari tidaklah tetap. Pada 21 Maret, matahari berada di garis lintang 0° Khatulistiwa, pada 21 Juni matahari terletak di garis balik utara, pada 23 September matahari kembali lagi ke khatulistiwa dan pada 22 Desember matahari terletak di garis balik selatan. Pergeseran yang dialami matahari merupakan pergeseran yang tak nyata atau pergeseran semu. Pergeseran semu matahari merupakan peristiwa tahunan.
Pergeseran matahari tersebut merupakan pergeseran semu tahunan matahari karena poros bumi selalu menunjuk ke satu arah dan arah tersebut membentuk sudut 66° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi. Bisa dibilang bidang khatulistiwa bumi membentuk sudut 23° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi. Karena kedudukan tersebut maka sinar matahari tidak selalu menyinari permukaan bumi yang sama, tapi berubah-ubah menyesuaikan dengan kedudukan bumi saat itu. Hal ini cukup membuktikan bahwa bumi berevolusi atau mengorbit bulan.
Nah,,itulah tadi beberapa penjelasan tentang Revolusi Bumi yang terdiri dari Pengertian, Percobaan, Dampak/Akibat dan Proses terjadinya Revolusi Bumi. semoga bisa memberi manfaat kepada teman-teman semua. Terima Kasih dan sampai jumpa di artikel Lazuare.com lainnya.